Pengunjung Mal Meningkat jadi 40% dari Kapasitas, Durasinya Singkat
Pusat perbelanjaan atau mal telah beroperasi lagi seiring dengan pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru atau tatanan kenormalan baru. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Stefanus Ridwan pun mengatakan, rata-rata jumlah kunjungan di mal kini telah mencapai lebih dari 40% kapasitas.
"Jumlah pengunjung mencapai 40% lebih," kata Stefanus kepada Katadata, Selasa (14/7). Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada awal pembukaan operasional mal yang berkisar 20-30%.
Namun, ia mengatakan durasi kunjungan masih pendek sebab pengunjung mengurangi waktu berkumpul dan makan yang biasanya dilakukan hingga berjam-jam sebelum pandemi. Sebagian besar pengujung datang ke mal untuk berbelanja.
(Baca: Survei: 48% Masyarakat Sangat Percaya Pemerintah Mampu Tangani Corona)
Stefanus berharap, jumlah kunjungan akan semakin meningkat saat bioskop dibuka pada 29 Juli mendatang. Tingkat okupansi pun diharapkan terus meningkat hingga akhir tahun ini. Namun, ini tentu perlu diikuti dengan penurunan kasus covid-19 sehingga masyarakat dapat merasa aman mengunjungi mal.
Meski ada peningkatan kunjungan, ia memperkirakan pertumbuhan sektor ritel pada tahun ini masih negatif. Adapun ia belum dapat memperkirakan besaran pertumbuhan tersebut.
"Karena ada PSBB, pasti pertumbuhannya minus. Tapi besarannya baru bisa terlihat pada semester 2," ujar dia.
(Baca: Kunjungan Turis Anjlok Saat Pandemi, Industri Pariwisata Rugi Rp 85 T)
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja memperkirakan kondisi usaha Pusat Perbelanjaan baru akan mulai beranjak menuju normal pada Januari 2021. Perkiraan ini mempertimbangkan proses penemuan vaksin yang membutuhkan waktu paling cepat satu tahun sejak dimulai pada Januari 2020.
"Kalau mengambil sisi konservatif yaitu 24 bulan vaksin ditemukan, pusat perbelanjaan baru akan mulai beranjak menuju normal pada awal Januari 2022," katanya.
Mal di Jakarta kembali beroperasi 15 Juni lalu setelah sempat tutup sementara sejak April 2020 akibat pandemi Covid-19. Namun, beberapa tenant seperti supermarket, apotek, dan ATM di area mal tetap beroperasi selama pandemi tersebut.