Masjid Istiqlal Tempat Ibadah Pertama Dunia Raih Green Building EDGE
Masjid Istiqlal mendapatkan sertifikat final sistem Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC). Hal itu menjadikan Masjid Istiqlal menjadi tempat ibadah pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat pengakuan atas penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau (green building) dalam rangka penghematan energi dan keberlanjutan lingkungan.
Pengakuan tersebut diraih setelah Masjid Istiqlal direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menerapkan fitur penghematan. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan pelaksanaan renovasi Masjid Istiqlal seluas 109.547 m2 telah menerapkan prinsip bangunan gedung hijau.
Hal itu sesuai amanat Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 yang menyatakan bahwa bangunan peribadatan dengan luas di atas 10.000 m2 termasuk dalam kategori wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip bangunan gedung hijau.
“Penghematan dilakukan dengan meningkatkan fungsi desain pasif hemat energi yang telah didesain sejak Masjid Istiqlal berdiri. Caranya yaitu melalui pemugaran eksterior dan interior bangunan, penggunaan sistem Air Conditioner yang sangat hemat energi, penggunaan lampu hemat energi berbasis LED, penerapan smart building, serta pemasangan solar panel yang memberikan kontribusi 13% dari konsumsi listrik bangunan,” kata Diana pada acara seremonial serah terima sertifikat EDGE Masjid Istiqlal di Jakarta, Rabu (6/4).
Diana mengatakan, penghematan air juga dilakukan dengan penggantian keran wudhu yang lebih hemat air, penggunaan WC dengan dual flush, keran washtafel, dan urinal yang hemat air.
"Untuk penghematan material dilakukan dengan mempertahankan bangunan cagar budaya pada fungsi struktur, interior, dan eksterior melalui aplikasi teknologi terkini. Secara umum, Masjid Istiqlal ini dapat menghemat sebesar 476,22 ton karbondioksida per-tahun," ujar Diana.
Ia berharap pencapaian efisiensi energi, air, dan material tersebut dapat memudahkan pengelolaan dan pemeliharaan Masjid Istiqlal ke depan. "Saya juga berharap, penerapan prinsip ramah lingkungan pada Masjid Istiqlal ini dapat menjadi best practice bagi bangunan gedung lain di Indonesia dan dapat menginspirasi para pelaku di dunia konstruksi," tutur Diana.
Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Azam Khan, mengatakan proyek di Masjid Istiqlal ini merupakan contoh yang dapat dicapai apabila semua bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim. Menurut dia, krisis iklim menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini.
"Perubahan iklim mengancam kehidupan dan mata pencaharian serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait iklim yang terjadi, termasuk di Indonesia," ujar Azam.
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah menindaklanjuti permintaan Presiden Joko Widodo untuk merenovasi Masjid Istiqlal. "Kami sangat terharu Masjid Istiqlal mendapatkan apresiasi tingkat internasional sebagai masjid pertama yang mendapatkan sertifikasi green building,"ujarnya.
Kementerian PUPR melaksanakan pekerjaan renovasi Masjid Istiqlal selama 424 hari yang dimulai 16 Mei 2019 hingga 13 Juli 2020 dengan total biaya sebesar Rp511,3 miliar. Renovasi ini melibatkan PT. Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana, dan PT. Virama Karya sebagai konsultan manajemen konstruksi.
Istiqlal merupakan salah satu masjid terbesar di dunia. Melansir dari uaemoments.com, inilah daftar 10 masjid terbesar di dunia berdasarkan kapasitas jamaahnya: