Pesawat Trigana Air Ditembak saat Akan Mendarat di Bandara Papua
Bandara Oksibil Papua tetap beroperasi pasca penembakan pesawat Trigana Air pada Senin (9/1) pukul 10.45 WIT. Penembakan pesawat jenis caravan dengan registrasi PK-HVV milik PT. Ikairos tersebut saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni menyatakan bahwa saat ini kondisi keamanan di Bandara Oksibil belum kondusif. “Insiden penembakan pesawat cargo Trigana Air di Bandara Oksibil saat ini tengah diselidiki pihak berwenang." ujar Kristi melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1).
Berdasarkan infomasi dari Pilot dan Petugas AirNav, Kristi mengatakan, penembakan terjadi di ujung runway 11. Pilot melaporkan kepada Petugas Air Traffic Controller atau ATC dan kembali ke bandara asal, yaitu Bandara Tanah Asal.
"Penembakan terjadi di short right base runway 11 atau turning short final runway 11 yang berjarak kurang lebih 2 Nm atau 3,6 km dari ujung runway 11," ujarnya.
Kemenhub juga mendapatkan laporan dari operator penerbangan yaitu PT. Ikairos dan Petugas Bandara Tanah Merah mengenai kondisi pesawat Trigana setelah mendarat. Petugas menemukan bekas tembakan pada bagian-bagian pesawat, seperti bagian bawah depan yang tembus hingga ke ruang kokpit.
"Bersyukurnya, dalam kejadian penembakan pesawat ini, kondisi crew pesawat dalam kondisi baik, personel dan fasilitas bandara juga dalam kondisi baik," ujar Kristi.
Pesawat Trigana Air Setop Beroperasi di Bandara Oksibil
Kemenhub memutuskan untuk tidak mengoperasikan Trigana Air untuk keperluan logistik di bandara Oksibil secara komersil sejak, Selasa, 10 Januari 2023. Kebijakan iru berlangsung sampai kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
"Dalam rangka penguatan keamanan dan evakuasi karena situasi darurat, maka dioperasikan pesawat Rimbun Air dan Smart Cakrawala Aviation," ujarnya.
Kristi mengatakan, Bandara Oksibil tetap beroperasi atas pertimbangan kemanusiaan dan rantai pasok. "Ini juga berdasarkan hasil koordinasi dengan direktorat teknis, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) serta AirNav Notam untuk peningkatan kewaspadaan karena alasan keamanan," kata Kristi.
Sementara TNI/Polri terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi penembakan. Kopasghat TNI-AU juga melakukan pengamanan di sekitaran bandara.
Selain itu, untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan di bandara dapat terpenuhi, telah dilakukan koordinasi dengan Kepala Polres Pegunungan Bintang, untuk menjamin keamanan operasional penerbangan di Bandara Oksibil.
“Hasil dari koordinasi, sampai saat ini kondisi di Bandara Oksibil dinyatakan belum kondusif dari sisi keamanan, dan aparat setempat tidak bisa memberi jaminan keamanan secara menyeluruh," ujarnya.