Pembangunan Tol Trans Jawa Tersisa 183 Km, Sebagian Rampung Maret
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Jawa agar bisa rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan. Saat ini, terdapat 183,95 kilometer tol Trans Jawa yang belum selesai dibangun.
Berdasarkan data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR per Februari 2023, terdapat dua ruas tol yang masih dalam tahap penyelesaian pembangunan, yakni Tol Pasuruan-Probolinggo dan Tol Probolinggo-Banyuwangi.
Tol Pasuruan Probolinggo memiliki panjang tol 39,85 km. Sebagian jalan tol tersebut telah beroperasi. Sementara ruas tol yang belum beroperasi adalah Seksi 4A Probolinggo Timur - IC Ganding sepanjang 8,55 km.
Sementara Tol Probolinggo-Banyuwangi direncanakan sepanjang 175,4 km dan belum beroperasi semua.
Pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo menghabiskan biaya sebesar Rp 2,99 triliun, sedangkan untuk pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi menelan biaya senilai Rp23,39 triliun.
Progres Tol Pasuruan-Probolinggo
Tol Pasuruan-Probolinggo yang beroperasi meliputi Seksi 1 Grati-Togas sepanjang 13,50 km, Seksi 2 Tongas-Probolinggo Barat sepanjang 6,90 km, dan Seksi 3 Probolinggo Barat-Probolinggo Timur sepanjang 10,90 km.
Sementara Seksi 4A Probolinggo Timur-IC Gending sepanjang 8,55 km masih dalam tahap pembangunan dimana progres pembebasan tanahnya sebesar 97,4%. Progres konstruksi seksi tol tersebut telah mencapai 88,8% dan terjadi deviasi atau keterlambatan proyek sebesar -11,3%.
Kementerian PUPR menargetkan pembangunan tol untuk Seksi 4A Probolinggo Timur-IC Gending itu dapat rampung pada Maret 2023 mendatang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jalan tol tersebut akan menghubungkan lokasi penting seperti Kawasan Industri, pariwisata, bandara dan pelabuhan. Dengan demikian biaya logistik dapat ditekan sehingga meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
“Selain mendukung akses wisata, tol Paspro juga memperlancar mobilisasi kegiatan bongkar muat logistik di Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo. Bahkan juga wilayah di sekitarnya seperti Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo Pasuruan hingga Malang,” ungkap Basuki beberapa waktu lalu melalui keterangan resmi, yang dikutip pada Rabu (15/2).
Sementara itu Danang Parikesit, Kepala BPJT mengatakan bahwa kehadiran tol dapat mengurangi kepadatan di jalan nasional Pasuruan-Probolinggo hingga 60 persen. Selain itu juga bisa menjadi akses alternatif jalur wisata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Bromo-Tengger-Semeru.
Progres Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi
Adapun progres pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi mencakup pembebasan lahan pada Seksi 4B IC Gending-Suko sepanjang 3,88 km telah mencapai 98,6%, lalu Seksi 1.1 Suko-Kraksaan sepanjang 9 km telah mencapai 89,7%, dan Seksi 1.2 Kraksaan-Paiton sepanjang 11,20 km telah mencapai 70,6%.
Sedangkan untuk Seksi 1.3 Paiton-Banyuglugur sepanjang 9,40 km pembebasan lahannya telah mencapai 26,3%, dan Seksi 2.1 Banyuglugur-Besuki sepanjang 16,20 km pembebasan lahannya mencapai 29,7%.
Kelima seksi tol Probolinggo-Banyuwangi tersebut ditargetkan oleh Kementerian PUPR dapat rampung konstruksinya pada Desember 2024 mendatang. Namun, untuk Seksi 2.2 Besuki-Bajulmati sepanjang 94,68 km da Seksi 3 Bajulmati-Ketapang sepanjang 31,04 km belum terjadi pembebasan lahan, lantaran target penyelesaian konstruksinya setelah 2024.
Direktur Utama PT. Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto mengatakan, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Tahap I menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km. Tahap II menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km.
"Pembangunan Tahap I ini terbagi atas 3 paket pekerjaan konstruksi," ujarnya beberapa waktu lalu, yang dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (15/2).
Adapun secara rinci, Paket 1 Gending- Kraksaan sepanjang 12,88 km, dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02%. Paket 2 Kraksaan - Paiton sepanjang 11,20 km dengan progres pembebasan lahan 89,67%. Paket 3 meliputi Paiton - Besuki sepanjang 25,60 km dengan progres pembebasan lahan 28,48%. "Dengan progres lahan tersebut, kami siap mulai konstruksi Paket 1 dan Paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023 ini yang disusul oleh konstruksi Paket 3 di pertengahan Februari 2023," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) memiliki panjang 1.056,38 kilometer (km). JTTJ tersebut berjumlah 20 ruas terbentang dari Merak (Banten) hingga Probolinggo (Jawa Timur).
Berikut 20 rus jalan Tol Trans Jawa yang sudah dibangun seperti tertera dalam grafik: