Harga Tiket Pesawat Naik Dua Kali Lipat Saat Mudik Lebaran
Harga tiket pesawat naik hingga dua kal lipat pada masa mudik lebaran. Kenaikan harga tiket pesawat terjadi pasa masa cuti bersama mulai 19 April hingga 25 April 2023.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id pada situs pemeasanan tiket pesawat, harga termurah tiket pesawat Jakarta-Surabaya mencapai Rp 1, 3 juta untuk keberangkatan 19-21 April 2023. Harga tiket termurah tersebut berlaku untuk pesawat Super Air Jet.
Jika dibandingkan hari normal, tiket pesawat Bandara Soekarno Hatta Jakarta ke Bandara Juanda International Surabaya hanya mencapai Rp 724.000 untuk pesawat Citilink.
Sementara harga tiket pesawat termahal Jakarta-Surabaya di tanggal yang sama yaitu menggunakan Garuda Indonesia senilai Rp 2.705.000.
Sementara harga tiket pesawat terendah untuk rute Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru mencapai Rp 1.509.300 pada Jumat, (21/4). Tiket tersebut berlaku untuk maskapai lion Air. Sedangkan untuk penerbangan termahal dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia yaitu hingga mencapai Rp 1.908.820 per orang.
Angka tersebut lebih tinggi 50% jika dibandingkan hari normal yang hanya mencapai Rp 1.035.000 per orang.. Harga tiket pesawat tersebut berlaku untuk penerbangan Lion Air.
8,9 Juta Orang Gunakan Pesawat Saat Mudik Lebaran
Pengguna moda transportasi kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, akan mendominasi pergerakan mudik lebaran tahun ini. Tercatat, sebanyak 40 juta orang dari 79,4 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik memilih menggunakan moda transportasi tersebut.
Temuan itu berdasarkan hasil survey tentang potensi pemudik pada mudik lebaran tahun 2022 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
Pilihan moda transportasi terbanyak kedua setelah kendaraan pribadi, yaitu angkutan jalan (bus dan penyeberangan) sebanyak 26,7 juta orang, pesawat sebanyak 8,9 juta orang, dan kereta api sebanyak 8,2 juta orang.
Kemudian, sebanyak 1,4 juta orang akan meggunakan kapal dan 0,1 juta orang memilih menggunakan moda transportasi lainnya.