Otorita IKN Gandeng Siemens Kembangkan Smart City di Nusantara
Otorita Ibu Kota Negara atau OIKN menjalin kerja sama dengan Siemens dalam pengembangan sektor energi pintar, kota pintar atau smart city, bangunan pintar, infrastruktur mobilitas pintar, dan otomasi industri pintar di Nusantara.
Siemens merupakan perusahaan penyedia teknologi dan keahlian terkemuka di sektor energi modern. OIKN dan Siemens telah menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU untuk berkolaborasi.
Kepala Otoritas Ibu Kota Negara atau OIKN, Bambang Susantono mengatakan bahwa pihaknya senang dapat berkolaborasi dengan Siemens dalam pengembangan IKN menuju kota hijau dan menuju dan pintar.
"Nota kesepahaman ini menandai langkah penting untuk mencapai tujuan kami dalam menjadikan IKN sebagai pusat inovasi dan teknologi, yang menarik pengembangan bisnis dan ekonomi di Indonesia," ujar Bambang melalui keterangan resmi, Selasa (18/4).
Bambang percaya bahwa kolaborasi dengan Siemens bisa memberikan wawasan dan keahlian yang berharga untuk pengembangan konsep kota pintar di IKN. Dia berharap dapat bekerja sama dengan Siemens dalam pelaksanaan proyek pembangunan IKN tersebut.
Dia menyebutkan bahwa nota kesepahaman itu bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara kedua belah pihak dan bertukar ide, pengalaman dalam perencanaan, dan implementasi konsep kota pintar di Nusantara. Kota pintar ini akan mendukung pengembangan ekonomi hijau di Indonesia.
Adapun ruang lingkup kolaborasi tersebut yaitu meliputi:
1. Membentuk kelompok kerja dengan para pemangku kepentingan terkait untuk pengembangan pengembangan kota pintar dalam lingkup Nusantara.
2. Melakukan studi kelayakan awal di bidang tertentu, namun akan ditentukan kemudian berdasarkan informasi yang tersedia.
3. Menjajaki kolaborasi strategis dalam pelaksanaan proyek.
Biaya Pembangunan IKN Rp 466 T
Untuk diketahui, OIKN bertujuan untuk menjadikan IKN sebagai pusat inovasi dan teknologi yang baik bagi pengembangan bisnis dan ekonomi hijau di Indonesia.
"Penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan tujuan-tujuan tersebut dan memperkuat kemitraan kedua belah pihak," kata Bambang.
Sementara itu, fokus konstruksi IKN pada tahun ini adalah pembangunan kompleks kantor wakil presiden dan jalan nasional akses ke KIPP IKN. Sedangkan jalan tol sepanjang 11 kilometer sebagai akses kawasan pusat IKN juga akan dibangun.
Sebagai informasi, pembangunan seluruh Ibu Kota Negara dijadwalkan terus berlangsung hingga 2045. Total biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20%.
Penggunaan uang negara bisa secara langsung maupun dengan skema pengelolaan aset negara dengan mekanisme PNBP. Sementara lebih dari 80% pembiayaan ibu kota baru akan melalui skema KPBU, investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.