Penerbangan Lion Air Delay 2,5 Jam Imbas Pendingin Pesawat Bermasalah
Lion Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang penerbangan nomor JT-672 rute Makassar (UPG) ke Balikpapan (BPN) karena adanya kendala pada sistem pendingin udara di pesawat pada Rabu (19/ 4). Kendala tersebut menyebabkan penerbangan yang dijadwalkan berangkat 08.45 WIT, tertunda sekitar 2,5 dan berangkat 11.20 WITA.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan pilot menemukan ada indikasi sistem pendingin udara tidak bekerja secara maksimal ketika pesawat bersiap untuk didorong mundur atau push back. Jika dilanjutkan, kendala tersebut akam berdampak suhu di dalam kabin pesawat tidak sebagaimana semestinya.
Pada situasi tersebut, pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan penerbangan dan meminta penumpang agar diturunkan kembali menuju ruang tunggu bandar udara.
"Lion Air ingin memastikan bahwa keselamatan dan kenyamanan para penumpang adalah prioritas yang utama, ujar Danang dalam keterangan tertulis, Kamis (20/4).
Awak kabin yang bertugas memberikan informasi kepada penumpang dan mengarahkannya untuk kembali ke ruang tunggu di bandar udara sambil menunggu informasi dan perkembangan selanjutnya.
Pengecekan dan perbaikan sistem pendingin udara ternyata membutuhkan waktu kurang lebih 90 menit yang dilakukan oleh teknisi Lion Air. Dalam hal ini, tahapan pekerjaan tidak dapat dilakukan secara cepat dan instan.
Setelah sistem pendingin udara pesawat dinyatakan telah berfungsi dengan baik oleh teknisi pesawat dan dilakukan pengecekan oleh pilot, maka pesawat siap dioperasikan kembali.
Lion Air telah memberangkatkan kembali seluruh penumpang penerbangan nomor JT-672 tujuan Balikpapan pukul 11.20 WITA, dengan menggunakan pesawat yang sama. Pesawat telah mendarat dengan normal.
Batik Air Alami Masalah Serupa
Salah satu maskapai Grup Lion Air lainnya, Batik Air, juga mengalami masalah serupa yaitu sistem pendingin yang bermasalah. Penumpang mengeluhkan AC kurang dingin dan lampu sempat padam.
Menurut Danang, pesawat kurang terasa dingin dan lampu sempat padam seketika disebabkan oleh Ground Power Unit atau GPU yang tidak bekerja secara maksimal atau ground power issue.
"Batik Air menjelaskan kepada tamu dengan menginformasikan secara jelas dan transparan tentang situasi tersebut, serta memberikan solusi alternatif yang sesuai," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (13/3).
Ground power issue adalah gangguan yang terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat. Kendala dapat berupa ketidakmampuan GPU memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat, atau terjadi indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.
Danang mengatakan, GPU disediakan oleh pihak ketiga atau mitra ground handling yang bekerja sama dengan Batik Air di Kuala Lumpur. Ground Power Unit merupakan peralatan yang terpisah dari pesawat dan berfungsi sebagai pemasok kelistrikan dari luar pada pesawat.
GPU biasanya terletak di area parkir pesawat dan dihubungkan ke pesawat dengan menggunakan kabel listrik yang terpasang di konektor pada pesawat. Dengan menggunakan GPU, pesawat mendapatkan pasokan daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan sistem-sistem listrik di dalam pesawat, seperti sistem penerangan, pendingin udara, sistem avionik dan lain sebagainya.
Lion Air dinobatkan sebagai maskapai penerbangan terburuk di dunia pada 2022, berdasarkan laporan The 2022 Airline Index yang dirilis Bounce.