Investasi Hotel Naik Jadi US$ 550 Juta, Tetapi Masih Terpusat di Bali

Nadya Zahira
9 Mei 2023, 11:56
Pekerja membersihkan kamar hotel Merusaka Nusa Dua di dalam kawasan pariwisata The Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (14/4/2023). Tingkat hunian atau okupansi di kawasan pariwisata yang memiliki 21 hotel dengan 5.011 kamar yang beroperasi saat ini itu diperki
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Pekerja membersihkan kamar hotel Merusaka Nusa Dua di dalam kawasan pariwisata The Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (14/4/2023). Tingkat hunian atau okupansi di kawasan pariwisata yang memiliki 21 hotel dengan 5.011 kamar yang beroperasi saat ini itu diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 70 persen saat masa libur Lebaran 2023 dengan puncak kunjungan wisatawan pada hari kedua Lebaran.

Realisasi investasi sektor perhotelan dan restoran mencapai US$ 550,64 juta pada Kuartal I 2023. Angka tersebut naik 9,31% dibandingkan kuartal IV 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, peningkatan investasi tersebut diprediksi akan menambah jumlah lapangan kerja. Dia berharap, investasi sektor hotel dan restoran terus meningkat.

Menurut Sandiaga, kenaikan investasi di dua sektor tersebut dipengaruhi oleh pemulihan kunjungan wisatawan ke, khususnya Bali. Hal ini menyebabkan investasi hotel dan restoran masih lebih banyak berpusat di Jawa dan Bali.

Oleh sebab itu, Sandiaga berupaya untuk mendorong wisatawan mengunjungi kawasan wisata lainnya di Indonesia. Dengan demikian, investasi di sektor pariwisata pun bisa lebih merata.

"Kita ingin mendorong lebih banyak juga investasi hotel dan restoran ini di destinasi-destinasi Indonesia bagian Timur dan destinasi super prioritas lainnya," ujar Sandiaga saat ditemui di Kantornya, Senin (8/5).

Jumlah Kunjungan Wisatawan Naik Signifikan

Laporan Badan Pusat Statistik atau BPS menunjukkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 809.959 ribu kunjungan pada Maret 2023. Jumlah kunjungan itu naik 15,39% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom) dan meningkat 470,37% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

“Hal ini menunjukan bahwa kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia masih terus berlanjut,” tulis BPS dalam laporannya, dikutip Rabu (4/5/2023).

Bahkan, jumlah kunjungan wisman ke RI pada Maret 2023 mencapai level tertinggi semenjak pandemi Covid-19, tepatnya Maret 2020.

Menurut laporan BPS, mayoritas wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Maret 2023 menggunakan moda angkutan udara, yaitu sebanyak 555.430 ribu kunjungan. Jumlahnya setara 68,57% dari total kunjungan wisman.

Selanjutnya, ada 136.125 kunjungan wisman melalui moda angkutan laut (16,8%), sedangkan moda angkutan darat 12.858 kunjungan (1,58%).

Mayoritas wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Februari 2023 berasal dari Malaysia, yakni 124.617 kunjungan (15,39%). Diikuti wisman dari Singapura 111.259 kunjungan (13,74%), dari Australia 96.157 kunjungan (11,87%), dari Timor Leste 63.594 kunjungan (7,85%), dan dari Tiongkok 51.974 kunjungan (6,42%).

Adapun secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang Januari-Maret 2023 mencapai 2,24 juta kunjungan atau naik 508,87%  dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Januari-Maret 2022, jumlah kunjungan wisman ke RI hanya 369.180 kunjungan.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...