Cina Optimistis Kereta Cepat Jakarta Bandung Beroperasi Agustus 2023
Pemerintah Cina optimistis peluncuran Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara komersial akan sesuai jadwal yang ditetapkan pada Agustus mendatang.
"Kereta api cepat di Indonesia akan segera beroperasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/6).
Hal senada juga dikatakan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI, Santo Darmosumarto. Dia mengatakan pemerintah terus berupaya memenuhi waktu yang ditetapkan terkait peluncuran Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB pada Agustus.
"Kami tahu selalu perbedaan pandangan antara orang-orang di level teknik dan orang-orang di level politik. Kami perlu menyeimbangkan atas apa yang lebih penting," katanya.
Negosiasi Bunga Pinjaman KCJB
Indonesia sedang negosiasi dengan Cina terkait tambahan pinjaman senilai 560 juta dolar AS dengan suku bunga 2,8 persen. Bunga tersebut lebih rendah dari tawaran Bank Pembangunan China sebesar 3,46 persen.
"Untuk proyek ini ada banyak kondisi yang tidak terduga. Ada hal-hal tertentu yang tidak terlihat pada saat itu yang sekarang mengharuskan kami untuk lebih memperhatikan. Oleh sebab itu perlu berbagai upaya untuk memastikan proyek ini lancar," ujar Santo.
Direktur Pusat Penelitian Asia Tenggara pada Chinese Academy of Social Sciences, Xu Liping, menganggap penundaan operasional dan pembengkakan biaya proyek kereta api cepat merupakan hal yang biasa secara global. Apalagi hal itu berkaitan dengan pandemi.
"Tidak banyak perbedaan (pandangan) antara kedua negara terkait Kereta Jakarta Bandung," ujar penulis beberapa buku berbahasa Indonesia itu.
Saat ini uji coba KCJB masih terus dilakukan, terutama terkait dengan uji kecepatan.
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara RI mengajukan penyertaan modal negara atau PMN untuk 10 BUMN kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Total PMN yang diusulkan mencapai Rp73,26 triliun pada 2023.
Salah satu BUMN yang mendapatkan PMN tersebut adalah KAI yang akan mendapat Rp4,1 triliun untuk penambahan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Berikut rincian 10 BUMN tersebut seperti tertera dalam grafik.