Operator Sebut LRT Tetap Aman Meski Berjalan Tanpa Masinis
Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek akan memasuki fase uji coba pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023. Moda transportasi ini nantinya akan berjalan tanpa masinis.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan pengoperasian tanpa masinis justru akan lebih aman dibandingkan menggunakan sistem manual atau dengan pengemudi.
"Karena lebih dari 60% kecelakaan ada akibat faktor dari manusia yang merasa kelelahan dan sebagainya," ujar Kuswardojo saat ditemui awak media, di Jakarta, Kamis (6/7).
Selain itu, operator jugaa mengatur sistem keamanan LRT Jabodebek secara berlapis. Salah satunya batas kecepatan maksimum yang telah diatur.
Dengan begitu, jika LRT melaju lebih dari batas kecepatan yang ditentukan, maka sistem pengereman akan aktif secara otomatis. "Ketika dia berjalan lebih dari 80 km per jam, maka sistem akan rem sendiri," kata Kuswardojo.
Kereta juga akan menyesuaikan dengan rangkaian lain yang berada di depannya. Tujuannya, jarak antara satu rangkaian dengan rangkaian lainnya tetap stabil dan terjaga.
"Misal ketika kereta di depan berjalan 60 km per jam, maka di belakangnya akan mengikuti sesuai kecepatan," ujarnya.
Tak hanya itu, Kuswardojo menyebut sistem di LRT Jabodebek juga dapat mendeteksi gangguan yang sewaktu-waktu dapat menghambat perjalanan. Bahkan saat terjadi gempa bumi, LRT akan berhenti secara otomatis.
"Dia akan berhenti sebelum kena benda tersebut," kata Kuswardojo.
Untuk diketahui, LRT Jabodebek akan menghubungkan Stasiun Dukuh atas Jakarta dengan Stasiun Harjamukti Cibubur dan Stasiun Jati Mulya Bekasi.