Kemendag Targetkan Transaksi Trade Expo Indonesia Tembus Rp 167 T
Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi pada Trade Expo Indonesia atau TEI 2023 mencapai US$ 11 miliar atau setara Rp 167 triliun. Format hibrida dalam gelaran expo ini diyakini bisa mendorong tercapainya target tersebut.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, target tersebut meningkat 10% dibanding target transaksi TEI pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 10 miliar. Namun, realisasi transaksi pada tahun lalu sebenarnya jauh melampaui target.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih tinggi dari pencapaian transaksi tahun lalu US$ 15,8 miliar," ujar Zulhas dalam peluncuran TEI 2023, di Kantor Kemendag, Senin (10/7).
TEI pada tahun ini menargetkan 1.200 peserta pameran, 25 ribu pengunjung pameran tatap muka, dan 33 ribu pengunjung daring. Zulhas mengatakan, pihaknya juga memfasilitasi lebih banyak kesempatan eksportir Indonesia bertemu dengan calon pembeli mancanegara pada tahun ini.
Ia menyebutkan, TEI tahun ini juga mencakup kegiatan business matching, business counseling, dan seminar internasional yang akan membahas kebijakan perdagangan serta tren pasar. Ia pun mendorong para eksportir untuk melihat peluang pembukaan pasar potensial di negara-negara tujuan ekspor nontradisional, seperti Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.
“Kami coba membuka pasar baru. Misalnya, Asia Selatan dengan populasi 2 miliar yang meliputi Pakistan, India, dan Bangladesh. Timur Tengah dengan populasi 500 juta jiwa, juga Afrika dengan populasi 1,4 miliar jiwa. Jadi, kita terus memaksimalkan pasar tradisional dan kita garap pasar nontradisional,” kata dia.
Adapun produk-produk unggulan ekspor akan ditampilkan dalam tujuh zona produk pada TEI 2023. Ketujuh zona tersebut adalah Food and Beverages, Home Living, Digital and Services, Beauty and Personal Care, Chemical, Energy and Industrial Product, Medical Equipment and Healthcare, dan Fashion, Textile and Accessories.