HK Resmi Jual Dua Ruas Tol Trans Sumatera ke INA Senilai Rp 20,5 T

Tia Dwitiani Komalasari
13 Juli 2023, 15:39
Kendaraan melintas di ruas tol Medan-Tebing Tinggi yang lenggang di Medan, Sumatera Utara, Minggu (10/5/2020). Akibat pandemi COVID-19 dan larangan mudik Lebaran serta penyekatan di sejumlah titik, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut menu
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc.
Kendaraan melintas di ruas tol Medan-Tebing Tinggi yang lenggang di Medan, Sumatera Utara, Minggu (10/5/2020). Akibat pandemi COVID-19 dan larangan mudik Lebaran serta penyekatan di sejumlah titik, jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol tersebut menurun.

PT Hutama Karya atau HK (Persero) dan Indonesia Investment Authority atau INA telah melakukan penandatanganan penyelesaian transaksi investasi untuk pengelolaan ruas Tol Medan-Binjai (MB) dan Bakauheni-Terbanggi Besar (BTB) senilai Rp20,5 triliun.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, transaksi ini telah melalui proses penjajakan selama dua tahun dan diharapkan dapat memperkuat HK.

"Diharapkan dengan transaksi ini, Hutama Karya makin sehat dan kuat," ujar Kartika saat acara Penandatangan Transaksi PT Hutama Karya dan INA di Jakarta, Kamis (13/7).

Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka recycling asset atau pemindahtanganan aset lama untuk membangun aset baru. Dua ruas tol tersebut memiliki total panjang 158 km.

Kartika mengatakan recycling asset akan memberikan ruang bagi HK untuk menyelesaikan tol-tol selanjutnya. Selain itu, hal ini juga mampu membuktikan bahwa bisnis jalan tol sangat baik.

"Kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, transaksi di tol sangat luar biasa. Selain HK, kita juga melakukan divestasi di Waskita, di mana kepemilikan tol di Indonesia saat ini telah sangat diverse," kata Kartika.

Direktur Utama HK, Budi Harto, mengatakan pembayaran dari INA akan digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan probabilitas.

"Program asset recycle ini akan kami teruskan sehingga kita bisa bangun tol di Sumatera dengan cara kita putar dari hasil pembangunan yang sudah ada," ujar Budi.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menyampaikan transaksi antara HK dan INA merupakan hal yang penting bagi bisnis sektor jalan tol. Dari segi pembiayaan, transaksi itu bersifat ekuitas dan bukan hutang.

Lebih lanjut, transaksi ini juga membuka peluang bagi investor luar negeri untuk menanamkan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Kami sekarang sedang mempersiapkan beberapa transaksi tambahan yang nantinya akan masuk juga ke jalan tol, bukan hanya di Sumatera tapi juga di Trans Java," ujar Ridha.

Transaksi investasi ini dilakukan oleh anak perusahaan INA, PT Swarna Investasi Indonesia dan PT Abhinaya Investasi Indonesia. Investasi ini sejalan dengan salah satu dari empat sektor yang menjadi fokus INA, yaitu infrastruktur dan logistik.

Mayoritas Proyek Jalan Tol Baru Ada di Sumatra

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sampai September 2022 Indonesia memiliki 68 ruas jalan tol yang sudah beroperasi dengan panjang total 2.545 kilometer (km).

Selain itu, ada pula 27 ruas jalan tol yang masih dalam tahap pembangunan dengan panjang total 1.813 km.

Proyek jalan tol yang belum rampung paling banyak berada di ruas utama Trans Sumatera, dengan panjang 925,55 km.

Kemudian pembangunan di ruas Non-Trans Jawa mencapai 429,17 km, Jabodetabek 271,95 km, dan Trans Jawa 185,65 km. Jika digabungkan, proyek jalan tol baru di Pulau Jawa ini totalnya mencapai 886,77 km.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...