Volume Air 223 Bendungan di Indonesia Mulai Mengering karena El Nino

Nadya Zahira
7 Agustus 2023, 12:37
Pembudidaya ikan membersihkan ikan mati dari keramba jaring apung (KJA) di Sungai aliran bendungan Karang Intan, Desa Mali-Mali, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (6/6/2023). Berdasarkan data Sekretaris desa setempat Fazriannur, sejak tiga hari
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.
Pembudidaya ikan membersihkan ikan mati dari keramba jaring apung (KJA) di Sungai aliran bendungan Karang Intan, Desa Mali-Mali, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (6/6/2023). Berdasarkan data Sekretaris desa setempat Fazriannur, sejak tiga hari lalu sebanyak 11 ton lebih ikan dari KJA di wilayah itu mati mendadak dengan total kerugian dari pembudidaya ikan mencapai ratusan juta akibat kondisi air bendungan Karang Intan yang surut karena memasuki musim kemarau.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan volume air pada 223 bendungan makin kering. Hal itu disebabkan cuaca ekstrem akibat El Nino yang diprediksi berlangsung mulai Agustus hingga Oktober 2023.

Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air atau SDA Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan sebanyak 223 bendungan dengan kapasitas volume 6,73 miliar m3. Saat ini, volume pemanfaatan air bendungan tersebut hanya mencapai 4,37 miliar m3. 

"Dan ini makin lama makin mengering, makin mengecil," kata dia dalam acara Focus Group Discussion Musim Kemarau 2023, di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (7/8). 

Oleh sebab itu, Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah antisipasi untuk mencegah kekeringan berdampak lebih lanjut. Antisipasi tersebut adalah rehabilitasi dan pemeliharaan untuk sumur-sumur yang ada. Sementara antisipasi lainnya dengan pengaturan bendungan-bendungan embung yang ada pintu-pintunya.

“Dan apabila sudah kepepet, ada alokasi ketiga yang akan dilakukan Ditjen SDA, yaitu kami koordinasi dengan teman-teman Cipta Karya dan pemerintah provinsi, serta daerah untuk mengedrop air dengan tangki-tangki air," ujar Jarot.

Situ dan Embung

Dia mengatakan, Ditjen SDA mencatat terdapat 332 situ yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air pertanian. Namun, Jarot mengatakan air yang tersedia di situ tersebut tidak bisa digunakan secara menyeluruh karena ada beberapa situ yang airnya tidak mengalir dengan baik.

"Jika airnya tidak mengalir, kami pakai mobile pump untuk diambil airnya," tuturnya.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...