Kementan Ajukan Anggaran Food Estate dan Kawasan Pangan Rp 2,4 Triliun

Tia Dwitiani Komalasari
4 September 2023, 13:22
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis (06/07/2023). Lumbung pangan tersebut merupakan lahan pertanian percontohan guna memenuhi kebutuhan jagung nasional khusu
ANTARA FOTO/Sakti Karuru/Spt.
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis (06/07/2023).

Kementerian Pertanian mengajukan anggaran hingga Rp 2,4 triliun untuk membangun food estate dan Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan pada 2024. Pembangunan food estate tersebut akan dilakukan di tujuh kabupaten yang ada di enam provinsi.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagoyono, saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (4/9). Kementerian Pertanian mengajukan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun untuk Dana Alokasi Khusus. DAK tersebut terdiri dari fisik dan non fisik.

Untuk DAK Fisik  terdiri dari dua tematik yaitu pengembangan food estate dan penguatan kawasan sentra produksi pangan atau KSPP. Total anggaran tersebut mencapai Rp 2,46 triliun.

"Sebenarnya konsep food estate dan KSPP sama. Namun food estate lebih difokuskan dengan adanya Perpres," ujar Kasdi.

Lokasi prioritas KSPP terdiri dari ena kriteria yaitu:
1. Sentra produksi pertanian atau perikanan
2. Indeks ketahanan pangan rendah
3. Memiliki perda lahan pertanian pangan berkelanjutan
4. Memiliki kapasitas fiskal rendah
5. Integrasi daerah Irigasi
6. Indeks/kriteria lintas sektor lainnya
 
Sementara DAK non fisik dianggarkan senilai Rp 300 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk meningkatakan penyediaan pangan protein nabati di tingkat masyarakat dalam upaya penurunan prevelnsi stunting.
 
Pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp108,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
 
Anggaran ketahanan pangan nasional dalam RABPN 2024  meningkat 7,8 % dibandingkan outlook 2023 yang mendapatkan alokasi sebesar Rp100,9 triliun. 

Pertengahan Agustus kemarin, Presiden Joko Widodo menyatakan akan melanjutkan program food estate meskipun mendapat kritik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bahwa program tersebut sarat akan kepentingan golongan. Menurut Jokowi, food estate ini penting untuk mengantisipasi krisis pangan. 

Bagi mantan Gubernur DKI Jakarta ini, semua negara sedang menghadapi krisis pangan. Pasokan komoditas yang mengkhawatirkan itu seperti terjadi pada gandum. Demikian juga harganya yang naik drastis. Begitu pula dengan gula dan beras. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...