Pasar Tanah Abang Sepi, Pembeli Malaysia hingga Afrika Belum Kembali

Tia Dwitiani Komalasari
18 September 2023, 08:14
Suasana perdagangan pakaian di Blok A dan Blok B Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/9). Persaingan dagang di platform e-commerce membuat para pejual konvensional di Pasar Tanah Abang sepi pembeli.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana perdagangan pakaian di Blok A dan Blok B Tanah Abang, Jakarta, Rabu (13/9). Persaingan dagang di platform e-commerce membuat para pejual konvensional di Pasar Tanah Abang sepi pembeli.

Penjualan Pasar Tanah Abang belum kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Salah satu penyebab masih sepinya penjualan tersebut karena sebagian besar pembeli luar negeri belum datang lagi meskipun pandemi Covid-19 telah reda.

Pengelola Pasar Tanah Abang Blok A, Heri Supriyatna, mengatakan pengunjung Pasar Tanah Abang terutama blok A sudah mulai ramai jelang lebaran Idul Fitri dan haji. Namun demikian, dia mengakui volume pembelian konsumen berkurang.

"Jadi jumlah pengunjungnya ramai, tapi jumlah pembeliannya berkurang," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (14/8).

Selain itu, pembelian di Pasar Tanah Abang cenderung musiman. Pembelian jelang lebaran Idul Fitri dan lebaran haji sangat ramai. Namun penjualan di luar musim tersebut cenderung sepi. 

Pembeli Mancanegara Belum Kembali

Menurut Heri, salah satu faktor penjualan Tanah Abang yang masih lesu karena masih belum kembalinya pembeli mancanegara. Dia mengatakan, sebelumnya Pasar Tanah Abang banyak dikunjungi oleh pembeli luar negeri mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, hingga negara-negara Afrika.

Heri mengatakan,  jumlah pembeli mancanegara di Pasar Tanah Abang tersebut bisa mencapai 25-30 persen dari total konsumen. Namun demikian, volume barang yang dibeli masing-masing pembeli mancanegara tersebut sangat tinggi.

"Jumlahnya sekitar 25-30 persen, tapi satu pembeli biasanya membeli dalam jumlah besar sekaligus karena mereka berniat untuk menjual kembali barangnya di negara asal mereka," kata Heri.

Dia mengatakan, pembeli tersebut mulai berhenti mengunjungi Pasar Tanah Abang ketika pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan kunjungan mancanegara saat Covid-19. Meskipun pembatasan sudah dicabut, pembeli mancanegara tersebut banyak yang belum kembali hingga saat ini.

Menurut Heri, kemungkinan hal itu disebabkan karena kondisi ekonomi negara asal pembeli yang belum pulih. Saat ini, lebih dari 90 persen pembeli Pasar Tanah Abang merupakan konsumen dalam negeri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...