Kunjungan Wisman Diproyeksi Lampaui Angka Pra-Pandemi pada Tahun Ini
Kunjungan wisatawan mancanegara alias wisman dapat mencapai 11 juta orang sepanjang 2023. Angka ini naik lebih dari 100% daripada capaian tahun lalu yang mencapai 5,47 juta orang.
Bahkan, kunjungan wisman tahun ini akan melampaui kondisi pra-pandemi yang mencapai 10.71 juta orang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menyebut target 11 juta orang usai melihat realisasi kunjungan wisman hingga Agustus 2023.
Pada periode Januari hingga Agustus tahun ini jumlah turis asing yang masuk ke Indonesia mencapai 7,4 juta orang. Untuk kunjungan per Agustus mencapai 1,13 juta orang.
"Saya optimistis target kunjungan wisman akhir tahun ini sejumlah 8,5 juta orang akan terlampaui atau hingga 20% mencapai 11 juta kunjungan wisatawan mancanegara," kata Sandiaga dalam konferensi pers di kantornya, Senin (9/10).
Badan Pusat Statistik mendata wisman terbanyak datang dari Malaysia per Agustus 2023 atau sekitar 174.800 orang. Capaian tersebut diikuti Australia sekitar 129.100 orang, Singapura 105.500 orang, dan Cina 85.200 orang.
Pada Januari hingga Agustus 2023, turis asing dari Malaysia tercatat mendominasi atau hingga 16,2% dari total wisman, yakni 1,2 juta orang. Wisatawan dari Negeri Jiran tercatat tumbuh 86,58% dari periode yang sama tahun lalu.
Namun, menurut data BPS, pertumbuhan wisman paling besar tercatat dari Singapura atau hingga 255,97%. Pada Januari-Agustus 2023, total turis dari Negeri Singa mencapai sekitar 883.300 orang.
Sebelumnya, Sandiaga meramalkan tingkat hunian kamar atau TPK hotel berbintang menembus 60% pada kuartal terakhir 2023. Optimisme ini mengingat banyak ajang internasional berlangsung di akhir tahun.
Beberapa di antaranya adalah konser Coldplay di Gelora Bung Karno dan Piala Dunia U17 2023 pada November 2023. Untuk diketahui, stadion tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 tersebar di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.
"Ini semakin menguatkan harapan saya bahwa TPK hotel berbintang secara nasional bisa di atas 60% sampai 65%. Ini merupakan angka yang lebih tinggi dari sebelum pandemi Covid-19," ujarnya.
Berdasarkan data BPS, TPK hotel berbintang pada Desember 2019 menyentuh level 60%. Adapun, TPK hotel berbintang mulai anjlok pada Maret 2020 dan menyentuh titik terendahnya di bawah 20% pada April 2020. Ketika itu gelombang pertama Covid-19 masuk ke Indonesia
BPS mendata TPK per Agustus 2023 baru mencapai 52,64% atau naik 5,08% secara tahunan. Tingkat hunia kamar hotel non-bintang mencapai 25,48%. Alhasil, TPK hotel secara keseluruhan mencapai 77,94%.