Jokowi Temui PM Cina di Beijing, Bahas Investasi hingga Perdagangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Qiang di Diaoyutai State Guest House, Beijing, Selasa (17/10). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengapresiasi perkembangan positif kemitraan strategis dengan Cina dalam 10 tahun terakhir.
Jokowi menyebut Cina telah menjadi mitra dagang terbesar sekaligus investor paling besar nomor dua di Indonesia. Hingga pertengahan 2023, investasi Cina ke Indonesia sudah mencapai US$ 8,6 miliar. Jumlah ini melesat signifikan daripada satu dekade lalu yang berada di angka US$ 280 juta.
"Kerja sama yang kuat ini akan berkontribusi bagi penguatan kerja sama regional dan internasional di mana perdamaian menjadi kunci utama," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (17/10).
Selepas pertemuan dengan Perdana Menteri Li Qiang, Jokowi akan menuju Tiananmen Square untuk meletakkan karangan bunga atau flower tribute di Monumen Pahlawan Rakyat. Jokowi kemudian akan menuju China World Hotel untuk kemudian menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
Selanjutnya, Jokowi diagendakan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People untuk mendiskusikan topik peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi dan pembangunan ketahanan pangan.
Pada malam harinya, Jokowi akan menghadiri acara jamuan makan malam para pemimpin yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang digelar di China World Hotel, Beijing, pada Senin (16/10). Saat menyampaikan sambutannya, Jokowi mengapresiasi investasi dan kontribusi investor Cina dalam pembangunan di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga mengajak investor Negeri Panda masuk meski Indonesia tengah menghadapi tahun politik. Presiden menjanjikan stabilitas politik tetap aman meski ada Pemilihan Umum 2024.
"Tahun 2013 RRT berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia, tapi di tahun 2022 sudah menjadi urutan yang kedua," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers pada Selasa (17/10).