LRT Jabodebek Beri Diskon Harga Tiket hingga 50 Khusus Akhir Pekan
LRT Jabodebek memberikan diskon harga tiket hingga mencapai 50%, berlaku khusus pada akhir pekan dan hari libur nasional. Diskon tiket LRT Jabodebek ini berlaku sejak Sabtu (21/10), hingga akhir Februari 2024.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal mengatakan, diskon tarif tersebut merupakan hasil evaluasi komersialisasi LRT sejak 28 Agustus 2023. "Kami pertimbangkan agar batas atas tarif maksimal LRT Jabodebek dapat diturunkan sehingga tidak memberatkan penumpang jarak jauh yang menjadi pelanggan mayoritas layanan ini,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam keterangan resmi akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, LRT Jabodebek memberikan diskon tarif 50% untuk tarif maksimal pada akhir pekan dari yang berlaku saat ini Rp 20 ribu menjadi Rp 10 ribu. Namun, diskon tersebut tidak merubah formula tiket LRT jika tarif perjalanan LRT di bawah Rp 10.000.
Risal mengatakan, tarif LRT Jabodebek pada hari kerja masih sama, yakni Rp 3.000 pada kilometer pertama dan Rp 700 untuk tiap kilometer selanjutnya. Tarif maksimal LRT pada hari kerja masih Rp 20.000.
PT Kereta Api Indonesia sebelumnya menjadwalkan pengurangan 28 perjalanan kereta api ringan atau LRT Jabodebek per hari hingga pekan depan. Langkah tersebut dinilai diperlukan dalam rangka perawatan 15 rangkaian LRT Jabodebek untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, satu rangkaian LRT membutuhkan waktu perawatan antara lima sampai tujuh hari. Rangkaian yang berada dalam proses perawatan tidak dapat digunakan.
"Pembatalan ini akan terjadi untuk beberapa hari ke depan. Semoga sebelum seminggu layanan LRT sudah bisa normal kembali," kata Kuswardoyo kepada pewarta, Rabu (18/10).
Kuswardoyo mencatat, sebanyak 13 rangkaian LRT Jabodebek akan mendapatkan perawatan bubut roda. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi roda LRT sesuai dengan persyaratan LRT Jabodebek. Di samping itu, ia menemukan dua rangkaian LRT mengalami gangguan integrasi sistem persinyalan.
"Keamanan menjadi prioritas operasional LRT Jabodebek. Untuk itu, kami terpaksa menghentikan operasi sejumlah rangkaian," ujarnya.
