Kunjungan Turis India akan Melonjak Efek Penerbangan Langsung ke Bali
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menargetkan peningkatan wisatawan asal India hingga 25% pada tahun depan. Target ini seiring dengan tersedianya penerbangan langsung dari India ke Denpasar, Bali yang disediakan oleh dua maskapai.
Sandiaga menyebutkan kedua maskapai tersebut adalah Tata SIA Airlines Limited atau Vistara dan InterGlobe Aviation Limited atau IndiGo. Menurutnya, penyediaan penerbangan langsung dari Negeri Bollywood ke Pulau Dewata telah dimulai sejak enam bulan lalu atau sekitar mei 2023.
Kami melihat penerbangan dari India ke Indonesia sebelumnya tidak ada penerbangan langsung. Kami langsung berkoordinasi dengan Vistara dan IndiGo, dan ternyata mendapatkan respon yang baik," kata Sandiaga dalam konferensi pers di kantornya, Senin (23/10).
Sandiaga menyebut, PT Batik Air Indonesia juga telah menyediakan penerbangan langsung dari Medan, Sumatra Utara ke Kota Chennai di bagian selatan India. Namun, ia menilai penerbangan tersebut belum membuka peluang industri pariwisata di dalam negeri
Menurut dia, peluang tersebut akan terbuka jika penerbangan langsung tersebut menghubungkan New Delhi atau Mumbai dengan Jakarta atau Denpasar. Ia mencatat, IndiGo telah melayani penerbangan langsung Mumbai-Jakarta sejak Agustus 2023.
IndiGo tercatat menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 167 kursi untuk melayani rute Mumbai-Jakarta. Sementara itu, laman resmi Vistara mengumumkan akan melayani penerbangan rute New Delhi-Denpasar mulai 1 Desember 2023.
Sandiaga mengatakan, wisatawan asal India yang mengunjungi Bali sejauh ini menggunakan penerbangan tidak langsung yang singgah di Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Maka dari itu, ia menargetkan penerbangan langsung ke Denpasar akan menggenjot angka kunjungan dari Negeri Bollywood setidaknya 20% sepanjang 2024.
"Karena minat wisatawan dari India besar. Jadi, mereka mau menikah di Bali karena kesamaan budaya yang indah dan meriah. Ini yang bisa kami arahkan membawa kunjungan wisatawan berkualitas dan berkelanjutan ke bali dari pasar India," ujarnya.
Di sisi lain, Sandiaga mengaku sedang mengkaji jumlah kunjungan wisatawan yang ideal bagi Pulau Dewata dengan Pj Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya. Ia tidak ingin Bali kelebihan wisatawan.
Diskusi dengan pemimpin Bali juga mencakup rencana pembangunan infrastruktur transportasi di Bali dan upaya mendorong pariwisata di Pulau Dewata berkelanjutan.
"Dan juga kami akan memperkenalkan pungutan untuk kebudayaan di Bali yang mulai dilakukan 14 Februari 2024. Ini akan kami evaluasi dampak positifnya," kata Sandiaga.