Alasan Cina Terpilih Garap Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Agustiyanti
2 November 2023, 17:16
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), kereta cepat, kereta cepat jakarta-surabaya
Humas Kemenhub
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan proyek yang digarap Indonesia dengan Cina.

Pemerintah memilih untuk kembali bermitra dengan Cina untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Salah satu alasannya adalah bunga pinjaman yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan calon mitra dari negara lainnya. 

Menteri Koordinatior Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, ada beberapa alasan Cina dipilih sebagai mitra untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Menurut Luhut, bunga yang ditawarkan Cina lebih murah dengan teknologi yang sudah dibuktikan. 

"Perjanjian dengan Cina sudah jalan. Bunganya lebih murah dari yang ditawarkan banyak negara lain. teknologi sudah kita buktikan. Dan kita sudah punya pengalaman," ujar Luhut dalam unggahan di akun Instagram miliknya, seperti dikutip Kamis (2/11). 

Ia menjelaskan, masalah utama yang dihadapi saat pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah masalah pembebasan lahan. Namun, menurut dia, hal tersebut telah berhasil diatasi dan menjadi pengalaman dalam membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya nantinya. 

"Kunci utamanya adalah pembebasan tanah yang sempat tidak jelas. Tapi dengan kita sudah punya pengalaman, saya rasa ini tidak akan menjadi masalah lagi ke depan," kata Luhut. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pemerintah telah meneken kerja sama dengan China Railway untuk melakukan studi bersama terkait proyek kereta cepat Jakarta Surabaya. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih jauh terkait pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. 

"Kita sudah deal untuk joint study dengan China Railway," ujarnya. 

China Railways merupakan mitra Indonesia dalam menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. China Railway International Co Ltd (CRIC), China Railway Group Limited (CREC), China Railway Signal & Communication Corporation Limited (selanjutnya disebut CRSC), CRRC Corporation Limited, dan Sinohydro membentuk anak usaha bersama bernama Beijing Yawan yang menggenggam saham kereta cepat sebesar 40%.

Sementara itu, mayoritas saham KCIC sebesar 60% digenggam oleh konsorsium PT Pilar Sinergi Bersama Indonesia (PSBI) yang terdiri dari 4 perusahaan negara yakni PT KAI, Wijaya Karya, Jasa Marga, dan PTPN 8. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...