Strategi Amran agar Indonesia Bisa jadi Lumbung Pangan Dunia
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Salah satu strateginya adalah mengajak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) membantu petani meningkatkan produksi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"PPL adalah ujung tombak dalam membantu petani menggenjot produksi dan produktivitas pertanian, tugas ini harus dijalankan dengan optimal guna mencapai tujuan swasembada pangan," kata Amran saat membuka Jambore Penyuluh Pertanian Nasional 2023 di Sulawesi Tengah pada Senin (6/11), seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, PPL tidak hanya sekedar melaksanakan tugas penyuluhan, peran mereka di lapangan. Para penyuluh juga merupakan mitra petani dalam meningkatkan produksi pertanian melalui berbagai terobosan inovasi.
Ia menekankan, Indonesia bertekad ingin menjadi lumbung pangan dunia pada 2024-2033. Guna mewujudkan itu, menurut dua, pilar lumbung pangan yang harus dipenuhi adalah memaksimalkan potensi lahan, optimalisasi sistem mekanisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), penyiapan bibit unggul maupun irigasi/embung, sarana produksi pertanian dan kelembagaan.
"2017 Indonesia tidak ada impor beras medium dari luar negeri, kemudian 2019-2020 Indonesia swasembada pangan, dan hingga saat ini Indonesia masih swasembada komoditas bawang merah. Ini semua terjadi tidak lepas dari kinerja PPL dan petani dalam negeri," kata Amran.
Luas lahan padi nasional pada tahun ini diperkirakan mencapai 10,20 juta hektare dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dikonversi menjadi beras, jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 30,90 juta ton.
Jumlah luas lahan padi mengalami penurunan sebanyak 255,79 ribu hektare atau 2,45% dibandingkan luas panen padi di 2022.
"Indonesia punya sejarah swasembada, maka kejayaan itu harus dapat terwujud masa akan datang," kata dia.