Pengusaha Optimistis Sektor Ritel Tumbuh 4% Tahun Ini, Ada Dua Syarat

Andi M. Arief
15 November 2023, 18:21
supermarket, ritel, asosiasi ritel
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
Ilustrasi.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo optimistis pertumbuhan sektor ritel pada tahun ini mencapai 4,2%, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang tumbuh 3,9%. Namun, pertumbuhan tersebut hanya dapat tercapai jika dua aspek, yakni situasi politik dan pasokan pangan kondusif.

"Tumbuh 4,2% tahun ini sudah bagus, optimistis tapi tetap waspada. Kami bisa mencapai angka itu jika situasi kondusif terjaga," kata Roy dalam konferensi pers, Rabu (15/11).

Roy menjelaskan, situasi kondusif terdiri dari dua aspek. Pertama, kondusif menuju Pemilu 2024. Roy mengingatkan agar masyarakat berpolitik dengan dewasa. Kedua, kestabilan pasokan dan harga pangan.

Roy mengingatkan bahwa pejabat politik yang berpartisipasi dalam Pemilu 2024 tidak menghilangkan kewajibannya. Dengan kata lain, ia berharap para pejabat tetap dapat menjaga stabilitas ekonomi di dalam negeri.

"Akhir bulan ini para kandidat akan mulai kampanye. Kami berharap mereka tidak meninggalkan kewajiban stabilisasi ekonomi yang jadi prioritas utama negara," ujarnya.

Roy mencatat, ada beberapa komoditas pangan yang harus diperhatikan pemerintah pada akhir 2023, yakni beras, gula, bawang putih, dan cabai. Menurutnya, keempat bahan pangan tersebut berpotensi mengulang sejarah harga minyak goreng pada akhir 2022.

Menurut Roy, harga minyak goreng terus tumbuh sepanjang kuartal terakhir 2021 dan memuncak pada 2022. Ia menilai kenaikan harga pada empat komoditas tersebut pada Oktober-Desember 2023 akan berdampak pada kuartal pertama tahun depan.

Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4.94% pada kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan ekonomi di bawah 5% itu merupakan yang pertama setelah tujuh kuartal selalu berada di atas 5%. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,06% dan berkontribusi 52,62% terhadap PDB. "Angkanya relatif kecil dibanding kuartal lalu, karena sudah mencapai puncaknya pada kuartal kedua," kata Amalia.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...