Prabowo Hitung Industri Petrokimia Butuh Investasi Hampir Rp 8.500 T
Calon Presiden Nomor Urut Dua Prabowo Subianto menilai Indonesia perlu mengembangkan hilirisasi industri petrokimia. Ia menghitung, kebutuhkan investasi untuk mengembangkan 21 produk hilir petrokimia mencapai US$ 545 miliar atau Rp 8.479 triliun.
Prabowo menjelaskan, salah satu produk hilir industri petrokimia tersebut adalah produk farmasi. Ia mengklaim telah merancang seluruh pohon industri dari investasi tersebut.
"Kita harus mulai dari dasar dan untuk itu kuncinya adalah hilirisasi. Dalam strategi hilirisasi, kami akan teruskan strateginya Pak Jokowi," kata Prabowo dalam Dialog Capres bersama Kadin, Jumat (12/1).
Salah satu produk hilirisasi industri petrokimia adalah bahan baku obat, seperti paracetamol. Oleh karena itu, Prabowo menilai butuh peningkatan belanja penelitian agar hilirisasi di industri petrokimia bisa berlanjut ke pengembangan industri farmasi.
Prabowo menyatakan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan anggaran belanja penelitian terendah di dunia. Menurutnya, anggaran belanja penelitian di dalam negeri hanya 17% dari nilai perekonomian nasional.
Sementara itu, Prabowo mencatat anggaran belanja di negara lain setidaknya 20% dari nilai perekonomian nasionalnya. Ia mencontohkan anggaran belanja penelitian di India dan Turki yang mencapai 28% dari nilai perekonomian masing-masing negaranya.