Terdampak Gerakan Boikot Israel, KFC Malaysia Tutup 100 Gerai
Operator jaringan makanan cepat saji KFC di Malaysia menutup sementara lebih dari 100 gerai restorannya di seluruh negeri seiring meluasnya dampak boikot terhadap merek-merek Amerika Serikat (AS) yang diduga mendukung Israel.
QSR Brand, yang mengoperasikan jaringan KFC di Malaysia mengungkapkan bahwa mereka telah menutup sementara beberapa gerainya sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut mengatakan telah mengambil tindakan proaktif dan menambahkan telah menawarkan karyawan di gerai yang terkena penutupan untuk pindah ke gerai yang masih buka.
“Sebagai perusahaan yang telah melayani masyarakat Malaysia selama lebih dari 50 tahun, fokus kami tetap pada penyediaan produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi Malaysia,” tulis pernyataan itu dikutip dari Nikkei Asia, Minggu (5/5).
Menurut laporan surat kabar lokal, Nanyang Siang Pau, QSR menutup sementara 108 gerai dari sekitar 600 gerai KFC di Malaysia. Seorang staf di restoran KFC di Subang Jaya, negara bagian Selangor, mengakatan bahwa gerai tersebut telah diinstruksikan tutup dua minggu lalu.
Gerai dibukan kembali pada Kamis (2/5) untuk menjual minuman, namun kursi dan meja masih terlihat bertumpuk, tidak tertata seperti ketika restoran itu buka.
“Boikot ini sangat efektif untuk menunjukkan pesan kami menentang pendudukan Palestina. Namun saya juga prihatin dengan penghidupan keluarga staf yang bergantung pada pekerjaan mereka di KFC,” kata seorang pembeli.
Selama beberapa bulan terakhir, merek-merek makanan dan konsumen Amerika mulai dari Starbucks hingga McDonald's telah menjadi sasaran boikot di negara-negara mayoritas Muslim di Asia Tenggara, Malaysia dan Indonesia, sebagai bentuk kritik kepada Amerika yang mendukung Israel dalam perangnya dengan Hamas.
Starbucks Indonesia Rugi Rp 22,2 Miliar pada Kuartal I 2024
Operator Starbucks di Indonesia, MAP Boga Adiperkasa, membukukan rugi bersih sebesar Rp 22,2 miliar untuk tiga bulan pertama tahun ini, turun dari laba bersih sebesar Rp 13,6 miliar pada kuartal pertama 2023. Pendapatan turun 17,6 % dari tahun sebelumnya menjadi Rp 787 miliar.
Sejak pembukaan toko pertamanya pada tahun 2002, perusahaan ini telah memperluas gerai Starbucks di seluruh Indonesia menjadi lebih dari 500 gerai pada 2023.
Indonesia merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia. Masyarakat secara umum menunjukkan dukungan jangka panjang terhadap Palestina, dan Presiden Joko Widodo berulang kali mengutuk tindakan Israel di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Starbucks di Malaysia mencatat penurunan pendapatan sebesar 38,2% menjadi 182,55 juta ringgit (US$ 38,7 juta) pada kuartal keempat 2023, menurut laporan keuangan dari operator lokalnya, Berjaya Food.
Mereka menjelaskan bahwa penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh boikot yang sedang berlangsung terkait dengan perang Israel-Hamas.
Karena hasil perang masih belum pasti, merek-merek konsumen AS tetap berhati-hati mengenai dampak perang di masa depan terhadap bisnis mereka.
“Jika Anda melihat dampak dari beberapa boikot di beberapa pasar kita, saya tidak akan mengatakan keadaan di sana menjadi lebih buruk,” kata CEO McDonald’s Chris Kempczinski. “Kami tidak memperkirakan akan melihat adanya perbaikan yang berarti sampai perang selesai.”
Menurut laporan media AS, CEO tersebut sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan tersebut melihat dampak yang paling nyata di Timur Tengah dan di negara-negara Muslim lainnya seperti Malaysia dan Indonesia.