Sri Mulyani bertemu dengan SBY, Apa yang Dibahas?
Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan tersebut dilakukan rangka acara halalbihalal Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I (2004-2009) dan Jilid II (2009-2014) di LavAni Sports Center Cikeas, Minggu (12/5) malam.
Dalam acara tersebut, Sri Mulyani bercerita, juga bertemu denganWakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke 11 Boediono, para Menko, jajaran Menteri, pimpinan TNI-Polri, kepala lembaga dan badan, hingga rekan-rekan staf kepresidenan dan mantan ADC dalam acara tersebut.
“Senang sekali bersua dengan wajah-wajah familiar dalam suasana penuh kehangatan,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagramnya dikutip Selasa (14/5).
Bendahara negara itu pun menceritakan dirinya berbincang hangat, berbagi kabar dan berbagi tips menjaga kesehatan dan semangat di usia yang memasuki 60.
“Satu hal yang pasti, di usia yang tidak muda ini para tokoh-tokoh bangsa ini tetap memiliki sebuah kesamaan. Rasa cinta dan bangga akan bangsa Indonesia. Sebuah semangat kolektif yang terus menyala dan tidak akan pernah padam. Old soldiers never die, they simply fade away,” ujarnya.
Sri Mulyani sempat menjabat sebagai menteri keuangan di era Presiden Susilo Banbang Yudhoyono. Ia menggantikan Jusuf Anwar sejak 5 Desember 2005. Ia juga diberi mandat untuk merangkap sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Pada era SBY, Sri Mulyani melalui krisis keuangan 2009 dan ikut serta dalam keputusan besar untuk memberikan dana talangan terhadap Bank Century. Keputusan bailout tersebut pada akhirnya digulirkan ke ranah politik hingga pada 2010, Sri Mulyani mendapatkan mandat untuk menjadi direktur pelaksana Bank Dunia.
Sri Mulyani juga pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada 2006 oleh Emerging Markets. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.