Bulog Sulap Aset Gudang di Jaksel jadi Pusat Bisnis dan Olahraga
Perum Bulog menyulap aset gudang yang tak terpakai di daerah Jakarta Selatan menjadi pusat bisnis hingga beragam jenis olahraga langkah mengoptimalkan aset-aset dan bagian dari transformasi salah satu BUMN di bidang pangan tersebut.
“Alhamdulillah sudah lebih dari 10-15 tahun terakhir Bulog bersama BUMN lain dipesankan untuk melakukan optimasi dari aset-asetnya, dan sekarang kita sudah bisa manfaatkan ini dengan lebih baik,” kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam peluncuran D’GAT55 Mini Boss Food Perum Bulog pada Senin (27/5), seperti dikutip dari Antara.
Bayu mengungkapkan bahwa Bulog memiliki 10 ribu titik aset di seluruh Indonesia. Namun, menurut dia, hanya 3000 aset yang bisa dioptimalkan karena sebagian besar bangunan telah rusak. Aset-aset tersebut berupa gudang hingga tempat penjemuran gabah.
Ia menjelaskan, banyak aset yang saat ini tidak optimal bukan karena pihaknya tidak mampu mengoptimalkan, tetapi faktor. perubahan zaman. Hal tersebut, menurut dia, membuat aset-aset tersebut kemudian menjadi tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Ia menjelasakan, Bulog kini berumur 57 tahun. Sebagian dari asetnya dibangun dan dikembangkan lebih dari setengah abad yang lalu. Adapun perkembangan zaman, menurut dia, membuat peruntukan wilayah menjadi tidak lagi sesuai dengan ide awalnya.
“Contohnya yang jelas tempat dimana kita berada saat ini. Ini dulunya dibayangkan menjadi gudang, gudang untuk stok Bulog. Tetapi sekarang menjadi sangat kesulitan untuk kita membawa keluar masuk stok karena kawasan ini sudah menurut tata kotanya tidak lagi diperuntukkan untuk fungsi tersebut,” kata Bayu.
Perum Bulog mengubah gudang tak terpakai di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, menjadi kawasan bisnis perbelanjaan dan olahraga yang diberi nama d'GAT55. Di kawasan ini terdapat mini market dan lapangan olahraga mulai dari bola basket, futsal hingga lapangan bulu tangkis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
“Lokasi ini kalau memang tadi disebutnya Bulog bisnis distrik, saya kok membayangkan ini Bulog food and life style center atau food and life style area atau food and life distric kalau mau disebut distrik,” ucap Bayu.
Bayu menyampaikan, pihaknya mengubah eks gudang Bulog yang ada di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan sesuai dengan arahan pemerintah melalui Kementerian BUMN.
“Bulog basis bisnisnya adalah pangan, dan pangan itu sekarang bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan. Sebagian besar dari rakyat Indonesia sekarang pangan adalah bagian dari life style. Jadi, istilahnya berjemur, bergerak, bersenang-senang. Itu adalah bagian dari life style yang banyak diinginkan oleh banyak orang,” tutur Bayu.
Langkah serupa juga dilakukan pada aset Bulog di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia seperti di Kota Makassar, Surabaya, dan Semarang.
“Kalau dibandingkan dengan total nilai bisnis Bulog mungkin masih kecil. Namun, makin hari makin besar dan potensinya ke depan jauh lebih besar dari pada yang ada sekarang," kata Bayu.