Kerja Sama dengan LG, Sinarmas Pastikan Merger Smartfren dan XL Tidak Terganggu
Sinarmas Group memastikan merger PT Smartfren Telecom Tbk dan PT XL Axiata Tbk tak akan terganggu dengan aksi korporasi terbaru grup konglomerat tersebut. Sinarmas membangun perusahaan patungan dengan salah satu perusahaan layanan solusi teknologi asal Korea Selatan, LG CNS Co., Ltd, yakni PT LG Sinarmas yang juga menggarap bidang telekomunikasi.
Chairman Sinarmas Group Franky O Widjaja mengatakan, bisnis telekomunikasi yang digarap LG Sinarmas adalah layanan perbaikan peralatan telekomunikasi yang dimiliki perusahaan telekomunikasi. Ini berbeda dengan bisnis yang akan digarap Merger Co, entitas yang akan terbentuk jika proses merger antara PT Smartfren Telecom Tbk dan PT XL Axiata Tbk berhasil.
"Kalau pembentukan Merge Co sampai terjadi, kemungkinan layanan LG Sinarmas bisa jadi mitra untuk memperbaiki peralatan milik entitas merger tersebut," kata Franky di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (10/9).
Merge Co diperkirakan akan memiliki valuasi senilai US$ 3,45 miliar atau Rp 55,65 triliun.Franky menekankan, LG Sinarmas tidak akan mensubstitusi rencana merger PT Smartfren Telecom Tbk dan XL. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut perkembangan terbaru proses merger tersebut.
Kabar merger XL Axiata dan Smartfren munculsejak 2021 dan kembali berhembus pada pertengahan tahun lalu. Sumber Bloomberg pada September 2023 menyampaikan, XL Axiata dan Smartfren sudah membicarakan ini dengan para penasihat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menyetujui operator seluler XL Axiata merger dengan Smartfren. Tujuannya agar industri telekomunikasi lebih sehat.
XL Axiata saat ini merupakan operator telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia yang melayani 58 juta pelanggan. Smartfren adalah operator telekomunikasi terbesar keempat yang memiliki 32 juta pengguna.
Per Mei 2024, XL Axiata memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 2,12 miliar (Rp 33,71 triliun). Sementara itu, kapitalisasi pasar Smartfren bernilai US$1,33 miliar (Rp 21,15 triliun). Kedua perusahaan baru saja menyepakati nota kesepahaman yang tidak mengikat untuk menjajaki rencana penggabungan usaha.
Nota kesepakatan itu ditandatangani Grup Sinarmas, yang diwakili tiga entitas yakni PT Wahana Inti Nusantara (WIN), PT Global Nusa Data (GND), dan PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) bersama dengan Axiata Group Berhad, induk dari XL Axiata.
“Rencana transaksi ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari Merge Co,” tulis pengumuman manajemen XL Axiata di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, pada Rabu (15/5).