Bisa Jadi Solusi Penuhi Program Susu Gratis, Teten Ungkap Kelebihan Susu Ikan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan susu ikan dapat memenuhi lonjakan permintaan susu segar akibat program Minum Susu Gratis. Teten menghitung ada 24,74 juta ton produksi ikan yang dapat diolah menjadi susu.
Teten menjelaskan, susu ikan merupakan ekstrak protein dari proses hidrolisat protein ikan yang akhirnya diolah menjadi susu ikan. Kandungan gizi susu ikan yang diproduksi di dalam negeri setara dari susu sapi segar, tidak berbau ikan, dan mudah dicerna.
"Hampir tidak mungkin mencapai status swasembada susu sapi segar, karena ada masalah keterbatasan lahan. Selain itu, salah satu keunggulan susu ikan adalah tidak mengandung laktosa," kata Teten di Gedung DPR, Rabu (11/9)
Menurut Alomedika, ras asia memiliki prevalensi intoleransi laktosa atau antara 80% sampai 100%. Sementara itu, kelompok usia anak dengan tingkat intoleransi laktosa paling tinggi adalah 12-14 tahun atau hingga 73%.
Teten mengaku belum menawarkan strategi tersebut kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Namun, Teten mengingatkan bahwa program Minum Susu Gratis yang ditawarkan Prabowo akan melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Produksi susu ikan masih terbatas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Teten menilai perluasan sentra produksi susu ikan terbilang mudah. Sebab, teknologi hidrolisat ikan telah tersedia di dalam negeri.
"Pemerintah sedang mendorong hilirisasi ikan untuk memproduksi ekstrak protein ikan yang nantinya bisa digunakan untuk industri makanan dan meningkatkan pendapatan para nelayan," ujarnya.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Sis Apik Wijayanto sebelumnya mengatakan, pembangunan peternakan mega farm sapi perah memerlukan waktu dua sampai tiga tahun. Walau demikian, Sis Apik tetap berencana mengoptimalkan penyerapan peternak sapi perah lokal.
"Ini masih dalam kajian. Usulan ini disampaikan beberapa tokoh masyarakat kemarin, tapi aroma dari susu ikan masih perlu perbaikan," kata Sis Apik di Gedung DPR, Rabu (4/9).
Produk susu ikan pertama di Indonesia diluncurkan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. Susu tersebut merupakan hasil kemitraan antara Koperasi Nelayan Mina Bahari dengan PT Berikan Teknologi Indonesia. Produk tersebut dihasilkan dengan menggunakan ilmu bioteknologi dengan mengurai protein ikan.
Sis Apik mengatakan, susu alternatif akan mengisi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi peternak sapi perah. Namun demikian, ia mengaku ID Food belum mengkaji produksi susu dari sumber nabati.