Temui Wamentan Sudaryono, Australia Berminat Kolaborasi Program Cetak Sawah

Tia Dwitiani Komalasari
26 September 2024, 07:48
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams (kiri), bertemu Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI,Sudaryono, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/9).
Kementerian Pertanian
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams (kiri), bertemu Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI,Sudaryono, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/9).
Button AI Summarize

Pemerintah Australia mengungkapkan komitmennya untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam program cetak sawah baru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada pangan di Indonesia.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, menyampaikan dukungannya setelah pertemuan dengan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono. Kedua pihak membahas potensi kerja sama dalam pengembangan lahan pertanian, khususnya rawa yang memiliki potensi besar untuk dioptimalkan.

"Pertanian adalah basis yang sangat penting bagi hubungan antara Australia dan Indonesia. Kami ingin terus bekerja bersama mengenai prioritas ini dalam beberapa tahun yang akan datang," ujar Penny Williams saat menghadiri pertemuan kerja sama bidang pertanian di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/09/2024)

Melalui kolaborasi ini, Australia akan memberikan dukungan dalam hal teknologi pertanian, pelatihan, serta penelitian untuk memastikan keberhasilan program cetak sawah. Hal itu khususnya pada lahan rawa yang tengah gencar dilakukan Indonesia.

“Kami memiliki kolaborasi penelitian yang kuat, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan ini melalui penelitian yang fokus pada ketahanan pangan, perubahan iklim serta dampaknya terhadap pertanian,” ujarnya.

Kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga akan berfokus pada penyediaan makan bergizi gratis yang tengah disiapkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Australia juga akan berkolaborasi untuk penyediaan makanan bernutrisi khususnya bagi ibu hamil.

Dalam pertemuan tersebut, Sudaryono menyampaikan pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian sebagai bagian dari strategi swasembada pangan. Dia mengusulkan optimalisasi lahan rawa, yang memiliki luas 2 juta hektare, dengan dukungan keahlian dari Australia.

Sudaryono mengungkapkan salah satu program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi ialah cetak sawah. Program ini menjadi salah satu solusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.

“Kolaborasi ini akan membawa praktik terbaik dan teknologi terbaru dari Australia ke Indonesia. Kami berkomitmen untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia guna mencapai tujuan swasembada pangan, dan dukungan dari Australia sangat penting dalam usaha ini," ujarnya.

Sudaryono juga menyoroti program makan siang bergizi gratis yang diakui secara global. Kedua negara sepakat peningkatan akses terhadap pangan bergizi adalah kunci untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup.

“Kami berencana untuk mendatangkan sapi hidup dari Australia sebagai investasi untuk memenuhi kebutuhan daging dan susu. Ini diharapkan akan mendukung program makan bergizi gratis yang vital bagi masyarakat,“ katanya.

Menurut pria yang akrab disapa Mas Dar ini, Australia memiliki posisi strategis dalam kerjasama dengan Indonesia, Australia berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan keamanan pangan dan gizi masyarakat Indonesia.

“Australia adalah negara yang strategis bagi Indonesia, baik secara fungsi, peran, maupun letak geografisnya. Dengan dukungan ini, diharapkan hubungan antara kedua negara akan semakin produktif dan berkelanjutan di sektor pertanian,“ ujarnya.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberi dampak positif tidak hanya bagi ketahanan pangan Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dalam sektor pertanian.

Sudaryono mengatakan, dirinya telah melakukan kunjungan bilateral dengan sejumlah negara di Eropa, termasuk Belanda, Prancis, dan Belgia beberapa waktu lalu. Ia menyebut kunjungan bilateral itu dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan memperkuat kerja sama internasional di bidang pertanian, teknologi pangan, serta sistem distribusi.

Dia menegaskan kehadirannya di Eropa untuk mendongkrak hasil produk pertanian Indonesia, memperkuat kerja sama sektor pertanian dan peternakan, meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian nasional di dunia, serta menarik investor di bidang pertanian.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...