BP Tapera Dorong Kemudahan Masyarakat Miliki Rumah
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mendorong masyarakat agar bisa memiliki rumah sendiri dari pembiayaan Tapera. Sebagai operator investasi pemerintah, BP Tapera juga mengusahakan kemudahan akses masyarakat dalam pembiayaan Tapera.
Sejauh ini, BP Tapera telah mengupayakan pembiayaan itu bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Kemudahan akses telah dirasakan oleh salah satu penerima manfaat Tapera, yaitu seorang aparatur sipil negara (ASN) dari Kementerian Kesehatan Nurhadi Saputro.
Keinginan Nurhadi untuk memiliki rumah akhirnya terwujud dengan Tapera. Dia menuturkan bahwa proses pengajuan pembiayaan Tapera sangat cepat, hanya membutuhkan waktu dua bulan untuk proses pencairan.
”Saya senang karena akhirnya bisa memiliki rumah yang layak untuk kami sekeluarga. Program ini sangat membantu saya, juga teman-teman PNS lainnya yang belum memiliki rumah bisa memanfaatkan program ini,” kata dia berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (27/9).
Adapun, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkapkan, penyelenggaraan Tapera tak terlepas dari sinergi dengan asosiasi pengembang dan perbankan. Kerja sama ini dapat mengurangi angka backlog atau rumah tangga yang belum memiliki rumah di masa kini maupun mendatang.
“Melalui sinergi ini, kami berharap program pembiayaan perumahan dalam mengurangi angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia dapat terwujud secara optimal,” kata Heru, dalam kesempatan terpisah.
Saat ini, penyaluran pembiayaan melalui Tapera tercatat sebanyak 4.036 unit rumah yang senilai Rp 708,31 miliar bagi para peserta Tapera. Penyaluran itu telah tersebar di 33 provinsi, 390 kabupaten atau kota, yang disalurkan oleh 37 bank penyalur dan dibangun oleh 6.880 pengembang di 10.325 perumahan.
Selain mengusahakan penambahan kuota FLPP sebanyak 34 ribu unit, BP Tapera juga berkomitmen penuh dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mewujudkan pemerataan kepemilikan rumah lebih luas.
Tahun ini, BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 166 ribu unit rumah senilai Rp 21,6 triliun. BP Tapera saat ini juga telah berhasil menyalurkan dana FLPP sebanyak 151.902 unit rumah.
Heru menambahkan, penyaluran dana FLPP itu berasal dari revisi dokumen anggaran (DIPA) 2024 sebesar Rp13,72 triliun. Selain itu, BP Tapera juga telah melakukan pengembalian pokok sebesar Rp7,32 triliun, yang saldo awalnya pada 2024 sebesar Rp655,20 miliar.
“Terhitung, total bank penyalur sebanyak 33 bank yang terdiri dari 17 bank konvensional dan 16 bank syariah,” tambah Heru.
Heru melanjutkan, serapan dana DIPA pada saat ini telah mencapai 100 persen. Dari situ, pengembalian pokok yang diterima setiap bulannya akan disalurkan ke masyarakat melalui bank penyalur.
“Perlu juga kami sampaikan bahwa sebagai OIP, BP Tapera akan terus menggulirkan dana yang diterima kepada masyarakat kembali,” jelas dia.
Sementara itu, sejak 24 September 2024, BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan perumahan melalui BP Tapera sebanyak 4.036 unit rumah senilai Rp708,31 miliar bagi peserta Tapera.