PHK Jateng Tertinggi di RI, Rosan Nilai Kawasan Industri Batang Bisa Jadi Solusi
Jawa Tengah mencatatkan angka pemutusan hubungan kerja atau PHK tertinggi di Indonesia sepanjang tahun ini. Menteri Investasi Rosan P Roeslani menilai Kawasan Industri Terpadu Batang dapat menjadi jawaban untuk mengatasi fenomena Pemutusan Hubungan Kerja di wilayah tersebut.
Konfederasi Serikat Pekerja Nasional atau KSPN mendata sekitar 13.700 tenaga kerja industri tekstil di Jawa Tengah terkena PHK hingga awal September 2024. Adapun hampir 12.000 tenaga kerja terkena PHK akibat penutupan pabrik.
"Kalau investasi masuk terus ke Batang, tentu itu akan membuat lapangan pekerjaan dan yang mendapatkan keuntungan masyarakat Jawa Tengah," kata Rosan di KIT Batang, Kamis (3/10).
Rosan menilai, rampungnya sebagian pembangunan pabrik di KIT Batang dapat meningkatkan daya tarik investasi di sana. Setidaknya ada dua pabrik yang mulai beroperasi hari ini, Kamis (3/10), di KIT Batang, yakni PT KCC Glass Indonesia dan PT Wavin Manufacturing Indonesia.
Kedua pabrikan tersebut saat ini baru mampu menyerap 570 tenaga kerja, tetapi berpotensi bertambah hingga 2.500 tenaga kerja saat beroperasi penuh.
Rosan mengaku sedang berusaha meningkatkan keberadaan KIT Batang di radar investor dalam dan luar negeri dengan mengumumkan respons baik investor di KIT Batang. Menurutnya, sebagian investor mengapresiasi kecepatan pelayanan investasi di KIT Batang.
Ia mencontohkan, konstruksi PT Wavin Manufacturing Indonesia hanya berlangsung sekitar dua tahun dan dilakukan tanpa kecelakaan. "Tidak bisa pembangunan pabrik selesai dalam dua tahun kalau tidak dikerjakan dengan baik dan benar. Intinya, promosi investasi di KIT Batang bisa jadi jawaban fenomena PHK," ujarnya.
Berdasarkan paparan KIT Batang, sejauh ini telah ada 21 investor yang menanamkan dananya di KIT Batang. Ngurah menghitung total nilai investasi yang telah diamankan di KIT Batang mencapai Rp 16 triliun sampai saat ini.
Total investasi yang mulai direalisasikan sejauh ini baru senilai Rp 14 triliun oleh 19 investor. Ini karena dua investor lainnya baru menandatangani perjanjian pengelolaan tanah di KIT Batang belum lama ini.
Sejauh ini baru ada enam pabrik yang telah beroperasi di KIT Batang. Sementara itu, sebanyak 15 pabrikan masih dalam kegiatan konstruksi.
Berdasarkan data KIT Batang, total tenaga kerja yang terserap di kawasan industri tersebut mencapai 4.764 orang. Adapun sekitar 81% atau 3.864 tenaga kerja terserap oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia. Yih Quan kini memproduksi sepatu untuk dua merek internasional, yakni Converse dan Hoka.
Investasi alas kaki asal Cina tersebut memisahkan fasilitas produksi untuk masing-masing merek. Adapun Yih Quan telah merancang pabrik di KIT Batang untuk menyerap 13.000 tenaga kerja.