Mendag Zulhas Sebut Deflasi Bikin Pedagang Sulit, Jadi PR Pemerintah Berikutnya

Mela Syaharani
9 Oktober 2024, 17:45
mendag, zulhas, deflasi
Humas Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan Zukifli Hasan menyebut deflasi membuat pedagang sulit.
Button AI Summarize

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai, deflasi atau penurunan harga barang dan jasa selama lima bulan berturut-turut turut dipengaruhi oleh melemahnya daya beli masyarakat. Kondisi ini membuat pedagang mengalami kesulitan karena barang yang dijual menjadi terlalu murah.

"Saya keliling ke mana-mana pasar, deflasi lima bulan ini berat bagi pedagang-pedagang cabai, bawang, itu rugi. Tapi saya kalau ngomong barang terlalu murah, di-bully," ujar Zulhas usai membuka "Trade Expo Indonesia 2024" d ICE BSD, Banten pada Rabu (10/9).

Ia menjelaskan, persoalan deflasi lebih pelik dibandingkan inflasi. Jika terjadi kenaikan harga, menurut dia, pemerintah dapat menekan dengan sejumlah langkah termasuk subsidi logistik oleh pemerintah daerah. Namun jika harga terlalu murah, mneurut dia, para pedagang bisa bangkrut. 

Karena itu, menurut dia, kondisi deflasi saat ini perlu ditangani. Pemerintah harus memberikan stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Namun, stimulus tersebut baru dapat dirumuskan dan dieksekusi oleh pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Apakah bansos, KUR, atau semacam stimulus asuransi bagi kelas menengah. Tapi tentu yang akan memberikan nanti di pemerintah baru,” ujarnya.

“Tapi ini kan waktunya pendek, tinggal sedikit lagi. jadi di pemerintah yang akan datang,” kata Zulhas saat ditemui di ICE BSD, Banten pada Rabu (10/9).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Moga Simatupang sebelumnya menyebut penyebab deflasi selama lima bulan berturut-turut di Indonesia bermula dari penurunan permintaan pasar global. 

"Sehingga ekspor beberapa produk kita menurun karena permintaannya turun," kata Moga saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (7/10).

Selain penurunan permintaan, Moga menyebut, deflasi juga disebabkan tidak adanya peristiwa besar yang terjadi di Indonesia, seperti Lebaran dan Pemilu, yang sudah berjalan beberapa bulan lalu. 

“Kami berharap dengan adanya momentum besar seperti Pilkada serta Natal dan tahun baru akan membuat kondisi kembali normal,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...