Bandara Dhoho Kediri Diresmikan Luhut, Bakal Layani Umrah dan Haji
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meresmikan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur pada Jumat (18/10). Bandara yang dibangun oleh Grup Gudang Garam ini menyandang status bandara internasional sehingga dapat melayani penerbangan umrah dan haji.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai, kehadiran Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur akan mengembangkan konektivitas dan ekonomi di selatan Pulau Jawa. Bandara Dhoho menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yakni proyek dari pihak swasta dan didukung oleh pemerintah.
"Kehadiran Bandara Dhoho Kediri ini mencerminkan kolaborasi efektif antara sektor publik dan sektor swasta," ujarnya saat peresmian Bandara Dhoho sekaligus groundbreaking akses jalan tol di Kediri, Jumat.
Menurut dia, Bandara Dhoho akan mengubah peta penerbangan yang selama ini tidak tersedia di kawasan selatan Pulau Jawa. Keberadaanya akan didukung oleh akses jalan tol yang membutuhkan waktu satu jam dari dan menuju Kediri sehingga masyarakat sekitar tidak perlu lagi bergantung ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Nanti kalau tolnya jadi dan sudah tersambung hanya satu jam menuju ke Kediri bisa terbang ke berbagai rute termasuk untuk melayani masyarakat perjalanan haji dan umrah," kata dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga hadir dalam acara tersebut juga melihat potensi besar penumpang dari Kediri, terutama melayani ibadah haji dan umroh. "Dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan Kemenag dibuat asrama haji di sini sehingga tujuh kabupaten di Jatim bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh dari Kediri," kata Menhub.
Ia meyakini akan terjadi pemerataan ekonomi di Jawa Timur dengan adanya bandara ini.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI) Istata T. Siddharta mengungkapkan bahwa pihaknya mempersembahkan Bandara Dhoho sebagai A Gift to the Nation.
"Bandara ini adalah kontribusi nyata bagi pembangunan dan kemajuan ekonomi Indonesia, serta membuka akses yang lebih luas ke daerah-daerah di Jawa Timur bagian selatan, termasuk wilayah selingkar Wilis seperti Kabupaten Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan Madiun," katanya.
Bandara ini dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDhI), anak perusahaan dari PT Gudang Garam Tbk. Dalam pengelolaannya melalui skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
SDhI telah ditunjuk sebagai badan usaha pelaksana oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. SDhI juga menjalin kerja sama operasi dengan PT Angkasa Pura Indonesia sebagai operator bandara yang sudah berpengalaman guna memberikan standar pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Soft launching Bandara Dhoho dilakukan sejak 5 April 2024. Hingga kini, bandara tersebut telah melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 175 pergerakan pesawat.
Selain meresmikan Bandara Dhoho, Luhut dan Budi Karya juga meresmikan groundbreaking atau dimulainya pembangunan jalan tol akses yang akan menghubungkan Bandara Dhoho (DHX) dengan Kota Kediri.