Sukses Bertransformasi, InJourney Raih Penghargaan Best Business Transformation

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
30 Oktober 2024, 11:33
InJourney
InJourney
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mendapatkan penghargaan Best Business Transformation 2024  dengan kategori “Good” dari majalah SWA. 

Penghargaan diberikan kepada InJourney karena dinilai sukses mengimplementasikan transformasi bisnis pada era disrupsi. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko InJourney Yudi Rizkyardie Darun di Jakarta, Kamis (24/10). 

Kriteria penilaian meliputi identifikasi masalah dalam melakukan transformasi, desain program dan rencana aksi transformasi, serta eksekusi program transformasi dan hasil yang dicapai dari transformasi tersebut. 

“Ini merupakan penghargaan atas kerja keras transformasi bisnis yang dilakukan seluruh karyawan, jajaran manajemen, dengan dukungan dari pemerintah serta para stakeholder,” kata Plt. Direktur Utama InJourney Maya Watono melalui keterangan resmi, Rabu (30/10). 

InJourney didirikan 3 tahun silam tepatnya Oktober 2021 dan diluncurkan pada 13 Januari 2022 oleh Presiden Republik Indonesia. Tujuannya untuk menata BUMN sektor pariwisata dan aviasi guna menjawab berbagai berbagai tantangan yang dihadapi sektor ini. Pembentukan InJourney untuk menjawab peran utama BUMN sebagai value creator dan agent development

Proses transformasi bisnis yang dilakukan InJourney bukan hal yang mudah. Saat InJourney memulai, industri pariwisata baru saja terpukul akibat pandemi. Pemulihannya membutuhkan strategi yang komprehensif, yang melibatkan seluruh anak usaha InJourney. 

InJourney juga menempuh transformasi bisnis yang tidak hanya melibatkan struktur organisasi, akan tetapi juga berbagai aspek mulai dari budaya, teknologi, hingga proses operasional. Dan kini, InJourney tumbuh menjadi tourism orchestrator.

Pada 2023-2024, InJourney mengembangkan destinasi pariwisata dan memberikan nilai tambah dengan menyelenggarakan sejumlah kegiatan berskala internasional. Beberapa di antaranya, yaitu Aquabike Jetski World Championship dan F1Powerboat di Danau Toba, Porsche Sprint Challenge, Asia Road Race Championship, serta MotoGP di Mandalika. InJourney juga menjadi bagian dari penyelenggara KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. 

Proses transformasi dilakukan di sejumlah destinasi wisata di bawah kelolaan InJourney. Seperti TMII dan Sarinah yang sudah muncul dengan wajah baru, dan kini menjadi salah satu destinasi pariwisata andalan dari seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Sementara Candi Borobudur dan Prambanan kini telah menjelma menjadi Spiritual Tourism Destination.

Pada 2023, InJourney melakukan transformasi dengan meluncurkan dua subholding di bidang industri aviasi dan kebandarudaraan, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services. 

Sejarah baru kebandarudaraan terukir dengan adanya penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Dua perusahaan besar pengelola bandar udara di Indonesia ini menjadi satu entitas yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

InJourney Airports mengelola 37 bandara komersial di Indonesia, yang menangani lebih dari 170 juta penumpang per tahun. InJourney Airports berada di urutan kelima perusahaan operator bandara terbesar di dunia.

Sederet transformasi lainnya ialah dengan keberhasilan InJourney untuk melaksanakan program pengembangan pariwisata pada 5 Destinasi Super Prioritas sesuai yang diamanahkan pemerintah. 

Pada sisi Governance and Communication, InJourney berhasil mendapatkan predikat informatif untuk informasi publik oleh Komisi Informasi. Perusahaan juga patuh 100 persen terhadap pelaporan LHKPN dan integrasi aplikasi-aplikasi pendukung kerja antara InJourney dengan seluruh anak usahanya.

Kinerja keuangan InJourney juga semakin kokoh. Pada 2024, InJourney berhasil mendapatkan credit rating AAA, setelah tahun sebelumnya tanpa rating. Sementara pada 2023, InJourney mampu membukukan laba hingga Rp1,1 triliun, membalikkan tahun sebelumnya yang mencatat rugi Rp993 miliar. 

Maya menuturkan, transformasi bisnis merupakan sebuah perjalanan panjang bagi pihaknya. Selama hampir 3 tahun terakhir ini, InJourney mampu menjalankannya dengan baik berbagai tantangan dan hambatan.

“Kami berharap InJourney sudah memiliki fondasi yang lebih kokoh dan untuk selanjutnya tumbuh dan berkembang dengan baik. Kami akan terus melanjutkan transformasi sebagai upaya untuk mewujudkan visi sebagai strategic Holding di sektor aviasi dan pariwisata,” ujar Maya. 



Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...