Curah Hujan Tinggi, Menteri PU Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo telah menyiapkan beberapa langkah untuk menghadapi cuaca ekstrem di musim penghujan pada akhir tahun ini. Pemerintah memprediksi potensi banjir dan longsor akhir tahun ini lebih tinggi lantaran curah hujan tinggi.
Karena itu, Doddy mengarahkan pembantunya untuk memastikan seluruh infrastruktur sumber daya air, jalan, dan jembatan dalam kondisi prima. Pada saat yang sama, Doddy memerintahkan agar inspeksi dan perbaikan dilakukan menyeluruh.
"Kesiapsiagaan kita akan turut mendukung kelancaran lalu lintas Natal 2024 dan Tahun Baru 2025," kata Dody dalam keterangan resmi, Selasa (3/12).
Dody menyampaikan, petugas di lapangan harus melaporkan kondisi infrastruktur secara berkala dan segera. Ia juga mengarahkan agar seluruh anggaran, peralatan, dan material darurat tersedia. Beberapa peralatan yang disoroti Dody adalah alat berat, kendaraan evakuasi, toilet bergerak, tangki air, dan bahan banjiran.
"Siapkan posko dan SDM terlatih serta siap siaga untuk penanganan darurat, terutama di daerah berisiko bencana," ujarnya.
Dody juga mengingatkan anak buahnya agar memberikan informasi yang mudah dipahami ke masyarakat terkait hal yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, puncak musim hujan di Indonesia terutama di pulau Sumatera dan Jawa akan terjadi pada pekan ketiga Desember atau menjelang perayaan Natal.
Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan gerombolan awan sudah terdeteksi akan melewati Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan, terutama di wilayah Jawa dan Sumatra yang saat ini tengah memasuki puncak musim hujan.
"Peningkatan ini diprediksi akan semakin intensif pada periode 20 hingga 26 Desember 2024," ujar Dwikorita dalam keterangan tertulis, Senin (2/12).
Dwikorita mengatakan, faktor dinamika atmosfer seperti gelombang ekuator dan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) turut memengaruhi potensi cuaca ekstrem tersebut.
Ia berharap, dengan informasi yang telah disampaikan, Kementerian PU dapat memanfaatkannya untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang efektif.
"Langkah antisipasi sangat penting untuk memastikan infrastruktur tetap kokoh menghadapi potensi bencana hidrometeorologi," ujarnya.