Jasa Raharja Soroti Jalan Rawan Selama Nataru, Termasuk di Sekitar Mal Kokas
Buat ringkasan dengan AI
PT Jasa Raharja menyatakan ada beberapa jalan yang menjadi perhatian pada masa Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025. Salah satu jalan yang diperhatikan adalah ruas yang menghubungkan kawasan Mal Kota Kasablanka hingga Kecamatan Duren Sawit di DKI Jakarta.
Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mencatat, frekuensi fatalitas di jalan yang menghubungkan Mal Kota Kasablanka dan Kecamatan Duren Sawit adalah seorang per jam. Menurutnya, hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.
"Yang menjadi perhatian kami adalaha jalan yang digunakan angkutan netral, angkutan barang, angkutan penumpang, dan sepeda motor pada waktu yang sama. Potensi kecelakaan sangat tinggi di sana," kata Rivan di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (10/12).
Namun, Rivan menilai tren fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas telah menurun pada tahun ini. Rivan mencatat jumlah fatalitas kecelakaan lalu lintas mencapai sekitar 26.000 jiwa sampai hari ini, Selasa (10/12).
Jumlah fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun lalu mencapai 29.000 jiwa. Rivan menyampaikan ada daerah yang mencatatkan dau korban jiwa per jam pada tahun lalu.
"Mudah-mudahan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas tidak bertambah selama Natal dan Tahun Baru 2024/2025," katanya.
Kementerian Perhubungan memprediksi, jumlah pergerakan masyarakat selama libur Natal dan tahun baru 2025 mencapai 110,6 juta. Jumlah itu diklaim meningkat dibanding periode serupa tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, masyarakat yang melakukan pergerakan antar provinsi mencapai 19,84%, sedangkan mobilitas di dalam provinsi mencapai 19,46%.
Daerah tertinggi yang paling banyak mobilitasnya kebanyakan berada di pulau Jawa. Mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat hingga Sumatera Utara. Sementara kota tujuan paling banyak adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Sumatera Utara.
Mobil pribadi diperkirakan menjadi pilihan yang paling banyak diminati masyarakat. Berdasarkan survei 36,07 persen masyarakat lebih memiliki kendaraan tersebut untuk bepergian. Sementara itu, 17,71% menggunakan sepeda motor, 15,04% menggunakan bus, 12,85% menggunakan kereta api, dan 8,85% menggunakan pesawat.
