Profil Boeing 737-800, Jenis Pesawat Jeju Air yang Jatuh Diduga karena Burung

Mela Syaharani
30 Desember 2024, 12:14
boeing 737-800, boeing, jeju air
Dok. Boeing
Ilustrasi. Sekitar 4.400 pesawat atau 15% dari total pesawat penumpang di seluruh dunia adalah Boeing 737-800 yang digunakan Jeju Air saat jatuh pada Minggu (29/12).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pesawat Jeju Air jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Musan, Korea Selatan dan menewaskan 179 dari 181 penumpang pada Minggu (29/12). Pesawat yang diduga tak dapat memfungsikan roda pesawat karena serangan burung ini adalah cInsiden ini terjadi pada pukul 9:07 pagi waktu setempat, ketika pesawat berbelok dari landasan pacu saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan, 290 kilometer barat daya dari Ibu Kota Seoul, Korea Selatan.

Dikutip dari The New York Times, terdapat 28 ribu pesawat penumpang yang kini beroperasi di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 4.400 pesawat atau 15%-nya adalah Boeing 737-800.

Pesawat ini merupakan bagian dari keluarga jet 737 Next-Generation. Hampir 200 maskapai penerbangan menggunakan 737-800, termasuk lima maskapai penerbangan di Korea Selatan: Jeju Air, T'way Air, Jin Air, Eastar Jet, dan Korean Air. 

Pesawat ini populer di Asia, Eropa dan Amerika Utara. Boeing telah mengirimkan sekitar 5.000 pesawat kepada pelanggan sejak 1998.

“Pesawat ini sangat aman dan memiliki catatan keselamatan yang baik,” kata seorang profesor teknik di University of Southern California yang telah mempelajari sejarah keselamatan lini Boeing 737, Najmedin Meshkati dikutip dari The New York Times pada Senin (30/12).

The New York Times menulis, pesawat Boeing 737-800 yang dirawat dengan baik dapat terbang selama 20-30 tahun. Menurut situs web pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat yang jatuh di Bandara Muan berusia 15 tahun. 

Dikutip dari Cirium, pesawat tersebut pertama kali dioperasikan oleh RyanAir di Eropa, kemudian disewakan kepada Jeju air pada 2017 oleh SMBC Aviation Capital.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa mereka telah melakukan kontak dengan Jeju Air dan siap untuk membantu maskapai tersebut.

Najmedin mengatakan bahwa roda pendaratan pada pesawat 737-800 dirancang dengan baik dan memiliki sejarah keandalan, meskipun perawatan yang buruk dapat menyebabkan roda pendaratan tidak dapat digunakan dengan benar. 

Namun, Meshkati dan para ahli penerbangan lainnya memperingatkan agar tidak terburu-buru dalam menilai insiden semacam itu. Kecelakaan sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, yang dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk mengungkapnya melalui penyelidikan mendalam.

Spesifikasi Boeing 737-800

Dikutip dari laman Airliners, Boeing 737-800 pertama kali diproduksi pada 1997, berikut spesifikasinya:

Ketinggian maksimum bersertifikat: 41.000 kaki. 

Bobot saat beroperasi kosong: 41.145kg (90.710lb),

Bobot lepas landas maksimum: 70.535kg (155.500lb),

Bobot lepas landas maksimum dengan berat kotor tinggi: 79.015kg (174.200lb)

Dimensi Rentang sayap: 34,31 m (112 kaki 7 inci), 

Panjang pesawat: 39,47 m (129 kaki 6 inci), tinggi 12,55 m (41 kaki 2 inci). 

Luas sayap: 125.0m2 (1344 kaki persegi).

Kapasitas awak pesawat terdiri dari dua orang. 

Tempat duduk kelas utama: 12 kursi dengan jarak empat baris dan tinggi 91 cm (36 inci) 

Tempat duduk kelas ekonomi: 150 kursi dengan jarak enam baris dan tinggi 81 cm (32 inci). 

Tempat duduk kelas tunggal: maksimum untuk 189 orang dengan jarak antar kursi 76cm (30in). 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...