Perjalanan Tuku: Kopi Susu Aren, Jokowi, hingga Beli Nama Stasiun MRT Cipete

Ringkasan
- PT Bank Tabungan Negara Tbk melaporkan kinerja positif di semester I 2024 dengan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp 352,06 triliun, naik 14,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi.
- Simpanan nasabah BTN meningkat menjadi Rp 365,4 triliun, naik 16,6% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan realisasi dana murah naik 11,16% yoy, mendorong laba bersih BTN tumbuh 1,9% menjadi Rp 1,502 triliun pada semester I 2024.
- Unit Usaha Syariah BTN mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,7% yoy menjadi Rp 370 miliar, didukung oleh peningkatan pembiayaan syariah sekitar 22% yoy dan kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 32% yoy, mencerminkan pertumbuhan positif pada bisnis syariah.

Kopi Tuku membeli hak penamaan atau naming rights Stasiun MRT Cipete Raya. Toko kopi lokal yang dimulai dari Cipete ini kini memiliki puluhan toko yang tersebar di sejumlah daerah.
“Betul, Tuku membeli naming rights di Stasiun MRT Cipete Raya,” kata Ahmad atau pria yang akrab disapa Tomo saat dihubungi Katadata.co.id pada Kamis (16/1).
Bagaimana perjalanan Kopi Tuku?
Pembelian hak penamaan MRT Cipete Raya tak lepas dari sejarah toko kopi lokal ini. Toko pertamanya di Cipete dibuka pada pada 2015. Di toko ini pula, Presiden Joko Widodo sempat mampir dan mencicipi kopi susu gula aren yang dinamai kopi susu tetangga hingga viral pada 2017.
Kopi Tuku memang pelopor kopi susu gula aren yang kini menjadi tren di Indonesia. Penciptanya adalah Andanu Prasetyo, yang sudah berbisnis sejak masih kuliah. Andanu awalnya membuka kafe bernama oodz House bersama kakaknya pada 2018, sebelum mendirikan PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA Group) pada 2013 yang kini menjadi naungan Tuku.
Meski sempat viral, jumlah cabang kopi Tuku tak bertambah semasif kopi kekinian lainnya. Kopi Tuku menargetkan jumlah cabang baru mencapai 100 toko pada 2026. Perusahaan juga berencana melebarkan sayap ke pasar internasional.
Pada tahun lalu, kopi Tuku membuka toko sementara pop up store di Gangnam, Seoul, Korea Selatan. Gerai ini akan dibuka selama satu bulan mulai Senin (25/3) bekerja sama dengan Kornerd Coffee, salah satu pemain industri kopi berpengaruh di Seoul.
CEO dan Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo menjelaskan, kemitraan dengan Kornerd Coffee dimulai dari pertemuan yang tidak disengaja. Pemilik Kornerd Coffee awalnya berkunjung ke Jakarta dan merasakan pesona unik dari racikan kopi Tuku.
Ia mengatakan, kolaborasi antara Tuku dan Kornerd Coffee di 47, Gangnam-daero 160-gil, Gangnam- gu, Seoul tidak hanya menawarkan ‘es kopi susu gula aren' yang terkenal. Mereka juga akan menyediakan berbagai pilihan racikan kopi khas Indonesia.
"Kami ingin membawa cita rasa Tuku, langsung dari Jalan Cipete, Jakarta Selatan, ke Seoul, dengan harapan tidak hanya bertemu dengan teman-teman baru, tapi juga untuk belajar dan bereksplorasi," ujar Andanu pada tahun lalu.
Andanu mengatakan, Tuku ingin membangkitkan semangat untuk kopi Indonesia di panggung internasional melalui pop up store tersebut. Ia mengundang para pecinta kopi untuk menikmati cita rasa dan cerita unik toko kopi pop up Indonesia pertama di Seoul tersebut.