Peritel akan Gelar Program Diskon Friday Mubarak, Transaksi DitargetkanRp 75 T

Andi M. Arief
28 Februari 2025, 15:08
Karyawan tenan menata pakaian saat program "Bogor Great SaleÓ, di Mall Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2020). Enam pusat perbelanjaan di Kota dan Kabupaten Bogor menggelar program "Bogor Great Sale" mulai 18 Desember 2020 hingga 17
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Karyawan tenan menata pakaian saat program "Bogor Great SaleÓ, di Mall Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2020). Enam pusat perbelanjaan di Kota dan Kabupaten Bogor menggelar program "Bogor Great Sale" mulai 18 Desember 2020 hingga 17 Januari 2021 dengan memberikan diskon belanja hingga 80 persen dalam rangka meningkatkan omset dan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan di masa pandemi COVID-19.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Indonesia atau Aprindo akan menggelar program Friday Mubarak . Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan transaksi pada program belanja ini mencapai RP 75 triliun.

Friday Mubarak adalah diskon yang diberikan peritel hingga 30% setiap hari Jumat sepanjang Ramadan 2025. Program tersebut akan dijalankan oleh seluruh anggota Aprindo dengan total ritel modern mencapai 6.000 gerai.

"Program ini diharapkan dapat mendongkrak daya beli masyarakat, apalagi kemarin presiden sudah mengumumkan bahwa Tunjangan Hari Raya oleh pihak swasta dan pemerintah akan dikeluarkan," kata Airlangga di Jakarta Barat, Jumat (28/2).

Airlangga menilai, program tersebut dapat menyerap dana masyarakat yang belum dibelanjakan akibat insentif pemerintah pada Januari-Februari 2025. Insentif yang dimaksud adalah diskon tarif listrik sebesar 50% kepada hampir 90% pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara.

 Diskon tarif listrik menyebabkan inflasi per Januari 2025 hanya sekitar 0,76% secara tahunan. Target inflasi pemerintah sepanjang tahun ini tumbuh antara 1% sampai 4% secara tahunan.

"Dengan demikian, ada delta antara pengeluaran dan pendapatan pada Januari-Februari yang kini dimiliki Masyarakat untuk digunakan sebagai konsumsi," ujarnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Iqbal S. Shofwanmengatakan , idak semua anggota ritel modern yang tergabung dalam Aprindo merupakan bisnis waralaba. Menurutnya, ritel modern di luar kota umumnya dimiliki oleh perorangan.

Iqbal mengakui, daya beli di masyarakat saat ini belum pulih dari pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Iqbal menilai program Friday Mubarak dapat mendongkrak konsumsi rumah tangga di tengah pelemahan daya beli.

Berdasarkan Susenas yang diolah Katadata Insight Center (KIC), pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan keperluan rumah tangga terus meningkat. Sebaliknya, pengeluaran untuk barang tahan lama mengalami penurunan. Padahal, sebetulnya barang tahan lama menjadi indikator daya beli masyarakat kelas menengah.

Berdasarkan data KIC diketahui, sebesar 41% atau hampir separuh gaji kelas menengah dialokasikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Selebihnya, masyarakat menggunakan untuk bayar cicilan/pinjaman (18,4%), hiburan (11,4%), pengembangan diri (9,9%), dan tabungan (19,3%).


Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...