PGN Targetkan Penjualan Gas Naik 8% pada 2025

Mela Syaharani
12 Maret 2025, 18:22
PGN
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww.
Pekerja memeriksa valve dan blind flange di kawasan Onshore Processing Facility (OPF) Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL), Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) secara bertahap melakukan program dekarbonisasi yakni dengan mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan guna mencapai target net zero emission pada 2030

Ringkasan

  • Anies Baswedan menerima doa dari ibunya, Aliyah Rasyid Baswedan, sebelum memberikan hak suara pada Pemilu 2024.
  • Dia menjadikan doa ibunya sebagai "bekal" setiap pagi sebelum melakukan aktivitas, termasuk saat menuju TPS.
  • Pemilu 2024 diikuti tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menargetkan peningkatan volume penjualan gas hingga 8% pada 2025. Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengungkapkan bahwa penjualan gas perseroan diproyeksikan mencapai 917 BBTUD, meningkat dari capaian 2024 yang sebesar 852 BBTUD.

"Niaga gas PGN 2025 akan meningkat sampai dengan 917 BBTUD dari pencapaian 2024 yang hanya sebesar 852 BBTUD," ujar Arief dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/3).

Menurut Arief, optimisme ini didorong oleh meningkatnya permintaan gas di berbagai kawasan industri baru, termasuk di Jawa Barat, Kendal, dan Jawa Timur. Selain itu, kebutuhan gas dari pembangkit listrik di Batam serta industri oleochemical di Dumai juga diperkirakan bertambah.

Namun, di tengah proyeksi kenaikan penjualan, PGN menghadapi tantangan dengan berkurangnya pasokan gas transmisi hingga 7% pada tahun ini. Arief menjelaskan bahwa penurunan ini terjadi akibat natural declining atau penurunan produksi alami dari lapangan gas bumi yang menjadi sumber utama pasokan perusahaan.

"Utamanya kami banyak mengambil gas dari Blok Corridor Medco, yang pada 2025 ini produksinya diperkirakan menurun cukup tajam," ungkapnya.

Saat ini, PGN menguasai 91% pangsa pasar gas bumi nasional dan mengelola lebih dari 33 ribu kilometer jaringan pipa gas. Perusahaan juga mengoperasikan 95% infrastruktur hilir gas bumi yang tersebar di 17 provinsi dan 74 kota/kabupaten, dengan lebih dari 830.000 pelanggan di seluruh Indonesia.

Untuk mengatasi defisit pasokan, PGN akan mengandalkan pengadaan gas alam cair (LNG) domestik dari beberapa sumber utama, seperti Lapangan Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro. Arief mengungkapkan bahwa LNG yang akan dialokasikan berasal dari kargo ekspor yang batal dikirim ke pembeli luar negeri.

"Misalnya, dari Tangguh, kontraknya dikurangi untuk memenuhi kebutuhan domestik," ujarnya.

Namun, ia mengakui bahwa penggunaan LNG dari pembatalan ekspor ini menambah beban biaya bagi PGN. Meski demikian, Arief memastikan bahwa pemenuhan pasokan gas domestik melalui LNG tetap menjadi solusi jangka panjang.

"Khususnya untuk pasar yang belum terkoneksi dengan infrastruktur atau berada di daerah terpencil," ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...