RI Cetak Surplus Perdagangan Terbesar dengan Amerika, Defisit dengan Cina

Rahayu Subekti
17 Maret 2025, 14:48
surplus perdagangan, neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Suasana bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Cilincing, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 mengalami surplus 0,47 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 22,21 miliar dolar AS dan impor 21,74 miliar dolar AS.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat surplus perdagangan pada Januari hingga Februari 2025 mencapai US$ 6,61 miliar. Hampir separuh dari surplus perdagangan dicatatkan dengan Amerika Serikat.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan surplus perdagangan pada dua bulan pertama tahun ini naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 3,78 miliar. Surplus perdagangan terutama ditopang oleh komoditas nonmigas mencapai US$ 9,76 miliar.

"Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan Amerika Serikat mencapai US$ 3,14 miliar." kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/3).

Ia menjelaskan, surplus perdagangan dengan Amerika Serikat, terutama didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. Surplus juga dicatatkan pada komoditas pakaian dan aksesorisnya terutama rajutan dan alat pakaian.

Surplus perdagangan terbesar kedua dicatatkan Indonesia dengan India mencapai US$ 1,26 miliar. Surplus disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral, terutama batu bara, serta lemak dan minyak hewan nabati, terutama minyak sawit dan besi serta baja.

Sedangkan surplus perdagangan terbesar dengan Filipina tercatat mencapai US$ 753,3 juta. Surplus disumbang oleh kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan.

Cina Defisit Terdalam

Amalia juga mencatatkan tiga negara peyumbang defisit perdagangan terbesar Indonesia pada Januari-Februari 2025. Ketiganya yaitu Cina, Australia, dan Brasil.

Ia menjelaskan, defisit perdagangan dengan Cina menjadi yang terbesar mencapai US$ 1,75 miliar. “Komoditas penyumbang defisit terbesar pada periode Januari hingga Februari 2025 dengan Cina didorong oleh komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya,” kata Amalia.

Selain itu, menurut dia, komoditas utama pendorong defisit dengan Cina yaitu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. Lalu yang terakhir yakni kendaraan dan bagiannya

Defisit perdagangan terbesar kedua dicatatkan Indonesia dengan Australia mencapai US$ 428,6 juta, yang disumbangkan oleh bahan bakar mineral, serealia, serta bijih logam terak dan abu. Sedangkan defisit perdagangan dengan Brasil mencapai US$ 168,1 juta. “Kontribusikan oleh komoditas ampas dan sisa industri makanan, terutama untuk makan renang. Kedua kapas serta gula,” kata Amalia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...