Emiten Grup Bakrie Target Pasok 30% Bus Listrik TransJakarta

Desy Setyowati
25 Maret 2025, 09:00
Bus listrik TransJakarta, vktr, grup bakrie,
VKTR
Bus listrik TransJakarta
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten Grup Bakrie PT VKTR Teknologi Mobilitas berharap bisa memasok 20% - 30% dari target TransJakarta menyediakan 10 ribu bus listrik pada 2030. Saat ini, perusahaan menyediakan 72 kendaraan listrik untuk TransJakarta dari total 200.

“Tahun ini, kami akan menyediakan 80 dari 200 bus listrik yang akan ditambah oleh TransJakarta,” kata Direktur PT VKTR Teknologi Mobilitas Dino A.Ryandi kepada Katadata.co.id dalam acara media gathering di Jakarta, Senin (24/3).

“Kami berharap bisa menyediakan mayoritas dari target TransJakarta mengoperasikan 10 ribu bus listrik pada 2030. Akan tetapi, 20% - 30% juga sudah senang, karena kapasitas bus yang bisa kami rakit 1.500 per tahun,” Dino menambahkan.

PT VKTR Teknologi Mobilitas juga menyasar perusahaan swasta. Bagian dari Grup Bakrie ini sudah menyediakan 84 lebih bus listrik.

Emiten dengan kode VKTR itu menyampaikan baterai bus listrik yang mereka rakit bisa digunakan untuk jarak tempuh 300 kilometer atau setara Jakarta – Cirebon.

Penjualan PT VKTR Teknologi Mobilitas saat ini masih ditopang oleh bus listrik. Akan tetapi, perusahaan ingin menggenjot penjualan truk listrik, karena pangsa pasarnya besar.

VKTR mencatat pertumbuhan pendapatan dari segmen penjualan kendaraan listrik 44% secara tahunan atau year on year (yoy) tahun lalu. Pada lini produk bus listrik di sektor pemerintah, perusahaan menyelesaikan penjualan 21 unit bus listrik kepada operator TransJakarta.

Selain itu, menjual bus listrik untuk mobilitas bandara, serta tujuh unit sebagai transportasi dan mobilisasi karyawan perusahaan sektor industri pulp dan kertas.

Dino menyampaikan perusahaan menyasar industri perkebunan dan pertambangan untuk menjual truk listrik. VKTR menyediakan 14 truk listrik yang telah beroperasi di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, termasuk di Ibu Kota Nusantara alias IKN.

Ia menjelaskan salah satu tantangan VKTR yakni subsidi solar. Kebijakan ini membuat kendaraan berbahan bakar solar menjadi tampak lebih murah.

Akan tetapi, perusahaan melihat pasar potensial di daerah, karena harga Bahan Bakar Minyak atau BBM yang lebih mahal. Di wilayah seperti ini, truk listrik menjadi lebih efisien, karena konsumsi energi yang lebih murah.

Bus misalnya, membutuhkan 0,5 liter solar untuk menempuh jarak satu kilometer. Dengan harga solar yang disubsidi menjadi Rp 6.800, maka butuh Rp 3.400 untuk menempuh satu kilometer.

Sementara itu, biaya yang dibutuhkan untuk menempuh jarak satu kilometer menggunakan bus listrik hanya Rp 800.

Dino mengatakan efisiensi biaya truk listrik bahkan bisa lebih besar, terutama di daerah. Sebab, perusahaan seperti perkebunan biasanya memiliki fasilitas energi tersendiri dan sering kali surplus. “Surplus energi ini bisa digunakan untuk mengisi baterai truk listrik,” kata Dino.

Oleh karena itu, VKTR menyasar pasar industri perkebunan dan pertambangan di daerah. Perusahaan juga membidik pasar luar negeri seperti Timor Leste.

Perusahaan yang disebut sebagai Vektor itu berfokus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik untuk segmen heavy mobility. Produk yang dirakit yakni tractor head, bus, heavy duty truck, passenger transporter, light duty truck, dan forklift.

Entitas grup Bakrie itu menargetkan bisa menjual sekitar 400 passenger transporter dan 200 bus tahun ini.

Vektor memiliki fasilitas kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knock Down atau CKD di Magelang, yang selesai dibangun pada awal 2025. Bus listrik 12 meter yang dirakit melalui fasilitas perakitan ini telah tersertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN lebih dari 40%.

Pabrik itu dirancang untuk lebih banyak memproduksi produk-produk berbasis CKD dengan TKDN lebih dari 40%.

Direktur Utama Perseroan Gilarsi Wahju Setijono menyatakan penyediaan prototipe telah dilakukan sepanjang 2024 mulai dari bus listrik berukuran 12 meter dan delapan meter, transporter, tractor head, heavyduty truck, light-duty truck hingga forklift listrik.

Kehadiran prototipe itu diharapkan dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik oleh pelanggan melalui uji coba langsung, sekaligus memberikan tim penjualan fleksibilitas lebih besar dalam menawarkan solusi yang sesuai bagi industri.

Sepanjang 2024, VKTR telah melaksanakan program uji coba unit sebagai bagian dari upaya penetrasi pasar. Inisiatif ini memungkinkan calon pelanggan untuk secara langsung mengevaluasi performa, efisiensi, serta keandalan teknologi kendaraan listrik Vektor,

Gilarsi menyatakan sejumlah unit, termasuk transporter, bus, dan truk, telah berhasil diuji coba di berbagai sektor. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...