Lippo Bantah Proyek Meikarta Mangkrak, 60% Unit Sudah Diserahkan ke Konsumen


PT Lippo Cikarang Tbk membantah kabar bahwa proyek Meikarta mangkrak. Corporate Secretary Lippo Cikarang Peter Adrian menyatakan bahwa sejak 2020, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang Meikarta telah memulai proses serah terima unit apartemen kepada konsumen.
"Hingga Maret 2025, lebih dari 60% unit telah diserahterimakan, dengan progres pembangunan secara keseluruhan mencapai lebih dari 75%," ujar Peter dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (23/4).
Peter menegaskan, MSU berkomitmen menyelesaikan seluruh kewajiban pembangunan dan serah terima unit sesuai dengan putusan homologasi yang telah berkekuatan hukum tetap. Sekitar 7.000 unit apartemen lainnya akan diserahterimakan secara bertahap hingga Juli 2027.
Informasi terkait estimasi nilai kewajiban yang masih tertunggak akan terus diperbarui dan dilaksanakan sesuai mekanisme dan tahapan yang ditetapkan dalam putusan homologasi.
"Permasalahan ini tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan maupun operasional LPCK secara langsung, karena MSU adalah entitas anak, bukan perseroan langsung," kata Peter.
Pemerintah Dorong Penyelesaian Sengketa
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengungkapkan telah melakukan tiga kali diskusi virtual dalam sepekan terakhir dengan CEO Lippo Group, James Riady, untuk membahas penyelesaian sengketa Meikarta.
Inti diskusi tersebut untuk membahas peran Lippo Group dalam penyelesaian sengketa proyek Meikarta. Maruarar menyatakan bahwa perusahaan akan berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Langkah ini diambil James Riady untuk menjaga nama baik dan reputasi Lippo Group di dalam negeri.
Ia mengungkapkan bahwa diskusi belum menyentuh aspek teknis, tetapi telah ada kesepakatan agar penyelesaian dilakukan secara terbuka dan adil. "Kami sepakat agar masalah ini tidak berlarut-larut, dibicarakan secara terbuka, dan mencari titik temu," ujar Maruarar.
Rencananya, Maruarar akan mempertemukan James Riady dengan 30 perwakilan konsumen Meikarta dalam pertemuan lanjutan di kantornya, Rabu (23/4), untuk membahas jadwal dan skema penyelesaian sengketa.
Sebelumnya, Maruarar juga telah bertemu dengan 39 konsumen Meikarta. Banyak dari mereka mengaku telah melunasi pembayaran sejak 2017 namun belum menerima unit. Sebagian masih mencicil, sementara yang lain berhenti karena proyek tak kunjung menunjukkan kemajuan.