Pemerintah Ajak Pelaku UMKM Perempuan Tingkatkan Rasio Kewirausahaan


Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza berencana menyasar generasi muda untuk meningkatkan rasio kewirausahaan pada tahun ini. Untuk diketahui, pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan mencapai 3,16% pada tahun ini.
Helvi mendorong agar penciptaan wirausaha muda dapat dilakukan oleh pelaku UMKM perempuan. Menurutnya, hal tersebut dimungkinkan lantaran 63% pelaku UMKM di dalam negeri adalah perempuan.
"93% dari total UMKM di dalam negeri merupakan usaha mikro, sementara 63% dari usaha mikro tersebut dijalankan perempuan. Saya mohon pada para ibu ini memberikan motivasi ke generasi berikutnya untuk terjun ke dunia UMKM," kata Helvi di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM Sumatra Barat, Senin (28/4).
Helvi mengatakan peningkatan rasio kewirausahaan merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan pemerintahan saat ini. Sebab, langkah tersebut dapat menciptakan lapangan kerja baru yang inklusif.
Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM, Siti Azizah, mengatakan pencapaian rasio kewirausahaan tahun ini sama dengan menambah wirausaha baru hingga 400.000 orang. Secara rinci, Kementerian UMKM menargetkan rasio kewirausahaan dapat mencapai 3,6% pada 2029. Angka tersebut ditargetkan naik menjadi 8% atau setara dengan rasio kewirausahaan di negara maju pada 2045.
Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menilai maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur dapat menjadi peluang untuk meningkatkan rasio kewirausahaan nasional. Menurutnya, rasio kewirausahaan Indonesia bisa melampaui target 3,4% dari total angkatan kerja.
"Di satu sisi, mungkin ada masalah di sektor manufaktur yang menyebabkan PHK. Namun, kami ingin menjadikan masalah ini sebagai peluang untuk mendorong korban PHK menjadi wirausahawan," ujar Maman di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (25/3).
Maman mencatat bahwa rasio kewirausahaan pada akhir tahun lalu mencapai 3,2% atau sekitar 4,86 juta orang. Dengan demikian, ia optimistis jumlah wirausaha pada tahun ini dapat bertambah sekitar 300.000 orang menjadi 5,17 juta orang.
Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan total buruh yang terkena PHK pada Januari 2025 mencapai 3.325 orang. Namun, angka tersebut berbeda dari catatan Katadata yang mencatat 14.768 orang terkena PHK pada kuartal pertama 2025. Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melaporkan jumlah buruh yang terkena PHK telah mencapai 60.000 orang.
Meskipun ada PHK di beberapa sektor industri, Maman menekankan bahwa tidak semua sektor manufaktur mengurangi tenaga kerjanya pada awal tahun ini.