Mendag Usulkan Pungutan Ekspor agar Harga Kelapa Turun

Rahayu Subekti
6 Mei 2025, 20:43
Kelapa, buah kelapa, pungutan ekspor
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/bar
Pedagang menyiapkan santan kelapa di kiosnya di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025). Pedagang santan kelapa mengeluhkan kenaikan harga kelapa parut yang mencapai 100 persen dari Rp5000 menjadi Rp10 ribu per butir, sehingga memaksa mereka menaikkan harga dari Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp28 ribu per kilogram ditengah penurunan daya beli masyarakat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengusulkan pungutan ekspor untuk komoditas kelapa imbas tingginya harga dan langkanya stok di dalam negeri.

“Kami mengusulkan ada pungutan ekspor,” kata Budi usai menghadiri rakortas di Kemenko Bidang Perekonomian, Selasa (6/5).

Ia menjelaskan kebijakan ini akan diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yang sudah diusulkan Budi kepada  Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Nggak perlu Permendag (Peraturan Menteri Perdagangan). Itu PMK, sudah kami sampaikan,” ujar Budi.

Kelangkaan Kelapa di Dalam Negari

Pemerintah sebelumnya mempertimbangkan sejumlah langkah untuk mengatasi kelangkaan kelapa di dalam negeri. Hal ini termasuk opsi penghentian sementara atau moratorium ekspor kelapa bulat sebagai solusi jangka pendek.

Usulan penghentian sementara ekspor pertama kali disampaikan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai respons atas menurunnya pasokan bahan baku bagi industri pengolahan kelapa nasional. 

Namun, Kemendag menilai kebijakan tersebut masih perlu dibahas lebih lanjut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyatakan, kebijakan terkait ekspor kelapa bulat masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan lembaga.

Fajarini menegaskan, kebijakan ekspor kelapa akan mempertimbangkan kepentingan seluruh rantai pasok, dari hulu hingga hilir. "Intinya itu, kita kan pertama pengamanan pasar dalam negeri, kemudian mendorong ekspor. Jadi nanti kebijakan itu pastinya arah ke situ," kata Fajarini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan