Danantara Pastikan Keuntungan Jadi Prioritas di Setiap Proyek


Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara memberikan sinyal akan mendukung program swasembada pangan dan 3 juta rumah selama ada dana Kewajiban Pelayanan Publik atau PSO. Danantara akan mengedepankan aspek komersialisasi dan pengembalian investasi dalam setiap kegiatannya.
"Paling penting bagi Danantara adalah tingkat pengembalian investasi dan komersialitas sebuah kegiatan," kata Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir di Taman Sriwedari Cibubur, Minggu (1/6).
Pandu sebelumnya sempat menyebutkan sembilan sektor prioritas yang menjadi fokus investasi Danantara. Kesembilan sektor itu ditinjau berdasarkan dampak ekonomi yang ditimbulkan dan selaras dengan visi misi panduan dalam pendirian Danantara.
Sektor-sektor tersebut, yakni pertama, industri downstream atau hilir seperti mineral, nikel serta timah dan bauksit. Kedua, sektor upstream atau hulu yang memproduksi minyak dan gas.
Ketiga, sektor manufaktur yang memprioritaskan peluang Cina dalam ekosistem EV dan energi terbarukan. Keempat adalah sektor ketahanan pangan yang memayungi budidaya perairan. Kelima, infrastruktur digital yang merangkum pusat data dan konektivitas. Keenam, infrastruktur air serta limbah.
“Danantara akan memprioritaskan investasi pada bendungan air, pengelolaan air, dan tempat pembuangan sampah baru,” kata Pandu.
Ketujuh, sektor keamanan energi yang mencakup energi terbarukan, pembangkit listrik, transmisi, kilang petrokimia dan bioenergi. Kedelapan, sektor real estat strategis dengan investasi pada kompleks olahraga dan mice, kawasan industri, dan real estate. Kesembilan, sektor baru seperti pusat data komputasi AI, manufaktur semi konduktor canggih dan sebagainya.
Setelah resmi diluncurkan, Danantara mulai mendapat sorotan dari sejumlah lembaga donor dunia. Salah satu yang terbaru adalah Danantara telah menjalin kerja sama investasi dengan pemerintah Qatar senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 34 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani sebelumnya juga menyebut ada dua negara lain yang ingin menanamkan modal ke Danantara. Minat investasi itu sudah disampaikan secara langsung dan akan direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga investasi.
“Untuk sama-sama membentuk fund, perusahaan investasi bersama dengan Danantara di bidang-bidang lainnya seperti infrastruktur dan lain-lain,” kata Rosan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Rabu (23/4).