Luhut Usulkan Hilirisasi Kemenyan, Mayoritas Produksi Diekspor

Andi M. Arief
12 Juni 2025, 12:46
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) mengikuti pelantikan menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara set
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) mengikuti pelantikan menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan berencana menawarkan program hilirisasi kemenyan ke pemerintah. Hal tersebut penting lantaran industri kemenyan nasional memasok 80% bahan baku industri pengguna kemenyan ke pasar ekspor.

Luhut memaparkan nilai ekspor kemenyan nasional naik 5,3% secara tahunan menjadi US$ 52,51 juta pada tahun lalu. Sementara itu, nilai perdagangan pasar industri pengguna kemenyan global pada periode yang sama mencapai US$ 23 miliar. Dengan kata lain, Luhut menunjukkan hilirisasi minyak kemenyan memiliki nilai tambah 350 kali lipat.

"Sangat banyak hasil hilirisasi dari komoditas kemenyan. Market size-nya US$ 23 miliar. Beberapa hasil hilirisasinya adalah parfum dan aromaterapi," kata Luhut dalam International Conference on Infrastructure, Kamis (12/6).

Luhut menyampaikan program hilirisasi tersebut dapat dilakukan jika pemangku kepentingan membangun infrastruktur konektivitas darat. Sebab, daerah produksi bahan baku kemenyan di dalam negeri saat ini berada di daerah yang sulit diakses.

Dia mencontohkan Danau Toba sebagai salah satu wilayah produksi kemenyan di dalam negeri. Saat ini ada 75.000 pohon kemenyan yang dapat memproduksi 75 ton minyak kemenyan per tahun.

"Sekali lagi, kami butuh infrastruktur untuk menjalankan program hilirisasi kemenyan, seperti jalan tol dan infrastruktur dasar lainnya," katanya.

Dalam paparan Luhut, mayoritas atau 42,9% ekspor kemenyan Indonesia dikonsumsi oleh India. Peringkat kedua atau sebanyak 13,7% dikapalkan ke Vietnam dan 9,1% ke Cina. Adapun total volume ekspor minyak kemenyan tahun lalu mencapai 43.100 ton.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memaparkan ada peluang investasi senilai Rp 802,58  triliun dalam program hilirisasi pangan pada 11 komoditas. Pada tahap pertama, pemerintah akan fokus mengembangkan tujuh jenis pangan dengan potensi investasi sekitar Rp 460 triliun.

Ketujuh komoditas itu adalah  bawang putih, singkong, kelapa sawit, kelapa, tebu, aren, dan sapi. Pemerintah melakukan hilirisasi ini untuk menghentikan impor barang yang bisa diproduksi sektor pertanian lokal dan meningkatkan nilai tambah produk pangan yang berorientasi ekspor.

"Program hilirisasi pangan akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghemat devisa, dan menggerakkan ekonomi di daerah," kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (10/3).


Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan