Kepulangan Sebagian Jemaah Haji Tertunda Imbas Perang Iran dan Israel

Tia Dwitiani Komalasari
25 Juni 2025, 08:41
Petugas mendorong kursi roda dua orang haji dari kelompok terbang (kloter) pertama debarkasi Balikpapan setibanya di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (17/6/2025) dini hari. Sebanyak
ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/tom.
Petugas mendorong kursi roda dua orang haji dari kelompok terbang (kloter) pertama debarkasi Balikpapan setibanya di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (17/6/2025) dini hari. Sebanyak 356 haji dan empat petugas haji asal Kota Balikpapan tiba di Bandara Internasional SAMS Sepinggan setelah menunaikan ibadah haji 2025 di Tanah Suci.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Penerbangan sebagian jemaah haji Indonesia tertunda imbas adanya perang Iran dan Israel yang didukung Amerika Serikat (AS). Pasalnya, sebagian bandara di Timur Tengah ditutup demi keamanan.

Misalnya saja jemaah haji kloter 43 dan 44 asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya mengumumkan penundaan pemulangan jamaah haji tersebut dengan alasan keamanan.

Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo menginformasikan jamaah haji berjumlah total 759 orang di dua kloter tersebut menurut jadwal tiba di Tanah Air tadi malam (24/7).

"Sampai sekarang masih diinapkan di Jeddah, Arab Saudi, dengan seluruh akomodasi ditanggung Maskapai Saudia Airlines," katanya kepada wartawan di Surabaya, Selasa malam.

Sugiyo menjelaskan penundaan kepulangan jamaah haji tersebut juga berkaitan dengan ditutupnya bandara di Oman yang menjadi tempat transit jamaah haji Indonesia keberangkatan dari Bandara Jeddah, Arab Saudi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, mengatakan terdapat penutupan sementara ruang wilayah udara di kawasan Timur Tengah. Hal ini berdampak terhadap beberapa penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia.

Lukman mengatakan, sejumlah penerbangan internasional Indonesia mengalami pengalihan rute maupun kembali ke bandara asal demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Sampai dengan saat ini tercatat Bahrain dan Qatar telah membuka kembali ruang udara nya namun FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah dan FIR Tehran dinyatakan masih terbatas atau bahkan tidak dapat dilintasi untuk keperluan penerbangan sipil.

"Berdasarkan data yang diterima dari Barindo (Board of Airline Representatives Indonesia), terdapat beberapa penerbangan asing yang beroperasi dari dan ke Indonesia yang terdampak akibat perang Iran-Israel," ujarnya.

Dia mengatakan, secara umum pelaksanaan jadwal penerbangan tidak ada perubahan tetapi maskapai tersebut menyesuaikan dengan NOTAM yang diterbitkan oleh Otoritas Penerbangan setempat.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan kepulangan jamaah haji Indonesia mulai lancar seusai serangan Iran ke pangkalan udara (lanud) militer Amerika Serikat di Qatar.

“Saya dengar hari ini sudah mulai lancar karena agak sedikit menyerong ke kiri (rute penerbangan kepulangan jamaah haji, red.),” ujar Nasaruddin usai menghadiri acara International Conference on The Transformation of Pesantren, di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa (24/6) malam.

Walaupun demikian, dia mengakui sempat ada satu penerbangan kepulangan jamaah haji yang tertunda imbas serangan Iran akibat eskalasi konflik dengan Israel tersebut. Selain itu, dia mengaku sempat mengkhawatirkan konflik Iran dengan Israel, dan eskalasinya terhadap kepulangan jamaah haji Indonesia.

“Ya, ini yang kami khawatirkan ya bahwa dengan penyerangan terhadap Doha, Qatar, itu kan agak sedikit menyerong ke kiri ya. Jadi, itu bisa sedikit agak terganggu,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief, Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...