Bos Danantara Hormati Keputusan Mengundurkan Diri Dirut Agrinas
Chief Executive Officer Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menghormati keputusan pribadi Joao Angelo De Sousa Mota untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Keputusan ini kami hargai sebagai langkah profesional, dan akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku.
Dia mengatakan Danantara Indonesia menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara ketat di seluruh aspek operasional. Setiap aksi korporasi, termasuk di PT Agrinas Pangan Nusantara, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur yang berlaku.
Menurut dia, proses yang sedang berjalan memastikan setiap keputusan diambil dengan prinsip kehati-hatian, mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan.
"Sebagai pengelola investasi strategis, Danantara Indonesia berkomitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh entitas usaha," kata Rosan melalui keterangan tertulis, Selasa (11/8).
Rosan mengatakan, Seluruh operasional PT Agrinas Pangan Nusantara tetap berjalan normal. Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan akan dilaksanakan seperti biasa.
"Proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana untuk memastikan kelancaran program strategis serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan.perusahaan," ujarnya.
Dirut Agrinas Mengundurkan Diri
Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, mengundurkan diri dari jabatannya setelah enam bulan menjabat. Joao menyinggung birokrasi Danantara yang berbelit-belit, termasuk dalam pemberian anggaran Agrinas.
Joao mengatakan sudah mengajukan surat pengunduran diri pada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara pada Senin (11/8). Dia menyampaikan permohonan maafnya karena belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung pada ekonomi negara maupun kesejahteraan petani selama enam bulan menjabat.
"Oleh karena itu kami dengan sangat menyesal kami mohon maaf kepada seluruh warga negara, khususnya kepada petani, perkenankan saya menyampaikan pengunduran diri saya dan meminta maaf," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/8).
Dalam kesempatan itu, Joao mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki visi dan misi serius dalam membangun pertanian Indonesia. Dia menilai Prabowo ingin membuat langkah percepatan untuk membangun pertanian Indonesia yang sudah tertinggal, sehingga bisa mencapai kedaulatan pangan.
"Tapi ini tidak didukung oleh para para pembantu-pembantunya, sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa melakukan langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan, termasuk dukungan anggaran bagi Agrinas Pangan Nusantara," ujarnya.
Dia mengatakan, Danantara merupakan badan yang dibentuk untuk mempercepat atau mempersingkat proses kegiatan yang sifatnya bersifat bisnis.
"Bukan lagi membangun birokrasi yang sangat panjang, berbelit belit, yang hampir tidak mungkin kita wujudkan. Itulah birokrasi yang dipertahankan dan masih dipraktekkan di dalam Danantara sehingga sampai hari ini pun kami masih dimintakan fs (feasibility study/analisis studi), yang sampai saat ini sudah ketiga atau keempat kami serahkan," ujarnya.
Joao mengatakan dirinya memiliki rekam jejak di sektor swasta murni yang terbiasa bekerja dengan cepat, singkat dan prosedur yang tidak berbelit-belit. Dia mengatakan birokrasi yang tumpang tindih menyebabkan Agrinas hingga saat ini belum bisa melakukan apapun.
