AHY Instruksikan Kemenhub Urai Kemacetan Jakarta Imbas Perbaikan 6 Gerbang Tol

Andi M. Arief
26 September 2025, 14:08
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memberikan paparannya usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian di kantor Kementerian Koordinator Infra
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memberikan paparannya usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian di kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Nota Kesepahaman tersebut tentang pengembangan industri di kawasan transmigrasi, sehingga dapat membangun ekosistem ekonomi di berbagai daerah yang semakin berkelanjutan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah menginstruksikan Kementerian Perhubungan dan PT Jasa Marga Tbk untuk mengurai tumpukan kemacetan di Jakarta. Untuk diketahui, penutupan enam gerbang tol di Jalan Tol Dalam Kota telah memicu kemacetan panjang pada Rabu malam (24/9).

Secara rinci, gerbang tol (GT) ruas Tol Dalam Kota yang ditutup tersebut adalah GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Semanggi 1, GT Kuningan 1, dan GT Semanggi 2. Mayoritas GT ruas Tol Dalam Kota tersebut ditutup hingga 24.00 WIB Rabu (24/9).

"Jadi, kemacetan yang terjadi kemarin lusa disebabkan berbagai faktor, termasuk perbaikan infrastruktur. Saya sudah memberikan penekanan agar waktu perbaikan betul-betul diatur hingga tidak mengganggu lalu lintas masyarakat," kata AHY di kantornya, Jumat (26/9).

Sebelumnya, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad menjelaskan penutupan enam GT di ruas Tol Dalam Kota dilakukan untuk mempercepat perbaikan GT yang rusak pasca demonstrasi akhir Agustus 2024. Seperti diketahui, transaksi di enam GT tersebut beroperasi terbatas sejak awal bulan ini dengan menggunakan perlengkapan sederhana.

Alhasil, hanya kendaraan Golongan I dan bus saja yang dilayani petugas untuk masuk tol melalui gerbang tersebut. Dengan percepatan perbaikan, bukan tidak mungkin layanan tol bisa optimal kembali seperti sebelumnya.

"Percepatan perbaikan ini kami lakukan agar gerbang tol yang terdampak dapat segera berfungsi optimal kembali. Meski ada penutupan, kami sudah menyiapkan rekayasa transaksi agar pengguna jalan tetap dapat melakukan perjalanan dengan nyaman," kata Widiyatmiko.

Kementerian Perhubungan mendata total masyarakat Jakarta yang menggunakan kendaraan pribadi mencapai 66,89% dari jumlah penduduk. Alhasil, tingkat kemacetan di Jakarta masih 43% atau setara dengan waktu terbuang di jalan selama 108 jam selama satu tahun.

Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda, Risal Wasal, menunjukkan kondisi kemacetan Jakarta saat ini lebih buruk dari Ibu Kota Vietnam, Hanoi sebesar 33%. Walau demikian, pengguna kendaraan bermotor pribadi di Hanoi mirip dengan Jakarta, yakni 67,61% dari total penduduk.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena tingkat kepadatan Hanoi lebih rendah yaitu 2,55 hektare, dibandingkan Jakarta yang mencapai 16,13 orang per hektare. Luas kota Hanoi mencapai 3,3 juta hektare, lebih besar dari Jakarta yang mencapai 661.500 hektare.

Selain itu, presentasi pejalan kaki di Hanoi lebih tinggi mencapai 16,9%. Karena itu, Risal menargetkan dapat meningkatkan volume pengguna transportasi umum menjadi sekitar 4,5 juta hingga tahun depan.

"Pergerakan yang terjadi di Jakarta mencapai 75 juta pergerakan per hari. Penambahan penumpang transportasi umum sebanyak 2 juta orang berarti memindahkan 20 juta perjalanan keluar dari jalan," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...